Gilaa.. Bagus banget dah sumpah. Susah sih orang kaya, Jessy -sepupu gue- aja sekolah di Amerika.
"Miko.. Sekarang ini rumah kamu" kata Tante Rain pelan
"Iya"
"Disini banyak kamar Mik. Kamu mau dimana? Pilih aja kamar yang paling kamu suka" kata Tante Rain
"Tante, di loteng ada kamar?" tanya gue
"Ada"
"Aku di loteng aja" kata gue
"Kamu yakin? Loteng sepi dan gelap loh" kata Tante Rain
"Iya. Tante Miko capek Miko naik dulu ya" kata gue lalu pergi meninggalkan Tante Rain
"Iya, kamu istirahat aja dulu, mungkin kamu kecapean. Nanti Om Dio bakal bawa barang-barang kamu ke kamar kamu ya" kata Tante Rain. Aku membalikkan wajahku lalu tersenyum dan pergi menuju loteng
"Kamar di loteng aja bagus, apalagi kamar-kamar bawah. Gak sia-sia mereka mati" kata gue. Tersenyum.
*****
Pindah rumah, pindah sekolah. Disini gue dimasukkin ke sekolah elite. Exbroune Senior High School.
"Miko.. Kamu mau om antar sampai kelas atau disini?" tanya Om Dio
"Sampai sini aja om. Makasih, aku masuk dulu ya" Kata gue lalu pergi mencari kelas gue.. Hmm goblok gue lupa nanya Om Dio gue masuk kelas apa. Akhirnya gue pun pergi menu ruang guru buat nanya gue kelas berapa
"Permisi" gue jalan menuju suatu meja yang diatasnya ada tulisan 'Kepala Sekolah'
"Misi pak.. Saya Miko murid baru"
"Iya, ada apa?"
"Saya mau nanya saya masuk kelas apa pak"
"Sebentar ya" bapak tua itu pun membuka beberapa dokumen dan menyusuri tulisan tulisan di kertas dengan tangannya. "11 IPA 1"
*****
"Anak-anak kenalin ini Miko Alvaro. Murid baru di kelas kita. Bapak harap kalian bisa berteman baik dengan dia" kata Pak Vian -wali kelas gue- memperkenalkan gue di depan kelas. Ew, muka muka gak ada harapan di kelas ini.
"Miko kamu bisa duduk sama Sesil" kata Pak Vian sambil menunjuk Sesil. Gue pun berjalan menuju arah orang yang ditunjuk. Sesilya Graciella. "Nama yang aneh.." itulah yang terlintas di bayangan gue saat melihat nama yang tertera di bajunya. Dia melihatku lalu tersenyum
Sesuatu yang membuat neraka menjadi surga berbunyi. Bel tanda istirahat. Semua manusia dengan keadaan perut mengamuk langsung lari menuju kantin. Gue pun berjalan ke arah kantin dan. Brakk..
"Maaf.." seorang perempuan dengan novel tebalnya di tangan. "Tadi aku jalan sambil baca jadi gak begitu merhatiin jalan terus nabrak kamu" lanjutnya
"Iya.. Gak apa" mata gue pun melihat nama yang ada di bajunya. Sezelyne Graciella. Hmm.. Graciella?
"By the way.. Kamu anak baru ya? Kebetulan aku OSIS dan aku gak pernah lihat kamu di setiap kelas" kata perempuan tersebut sambil jalan aku pun ikut disampingnya
"Iya. 11 IPA 1"
"Ohh. Aku 11 IPA 2. Oh iya namaku Sezelyne Graciella. Panggil aja Sezel" katanya tersenyum ramah. Cantik.
"Miko Alvaro"
"Aku punya adik yang sekelas sama kamu namanya-" aku pun memotong pembicaraannya
"Sesilya Graciella?"
"Iya.. Kok tahu?"
"Keliatan dari nama belakangnya terus mukanya agak mirip kok" aku menatapnya lalu tersenyum. Dia pun membalas senyum ku.
Kami pun berbicara sampai bunyi bel menghentikan pembicaraan kami. Kurasa aku mulai jatuh cinta..
*****
To Be Continue..
♦Maafkan jika typo bertebaran
♦Instagram : @seo_story-seo story

YOU ARE READING
Pacarku Psikopat
Mystery / Thriller[O N G O I N G ] Pernah beberapa kali menepati Rank #1 #2 #3 dalam urbanlegends Rank #3 besar dalam psychopath Rank #15 besar dalam misteri Rank #20 besar dalam mystery ••••• "Setelah kau mengenalku, hidupmu gak akan mulus seperti paha barbie. " ...