Tweenty One

118K 5.9K 79
                                    


Kita selalu siap merasakan jatuh cinta tapi kita selalu tidak siap merasakan patah hati...

Aqilah

______________________________________

Bel istirahat telah berbunyi. Aku dan Fikto berjalan keluar kelas. Mencari kedua sosok sahabatku yang sedari tadi pagi tidak kembali ke kelas juga.

"Dimana yah Devi?". Tanya Fikto memasukan kedua telapak tangannya kedalam saku celananya.

Aku mengangkat kedua bahuku tanda bahwa aku tidak tau menau. Aku terus berjalan melewati lorong-lorong kelas dan mataku tak sengaja melihat Ferro dan gengnya yang baru saja keluar kelasnya. Baru saja aku ingin mengumpat tapi Demi lebih dulu memanggil Fikto. Membuat yang lainnya mau tak mau menengok juga.

"Haii". Sapa Demi mendekati Fikto. Kulihat wajah Fikto yang sudah bersemu merah. Aku tau rasanya dekat dengan gebetan dan itu sangat membuat gugup.

"Jangan gugup gitu kali Fik". Ledekku lalu kembali berjalan. Fikto memincingkan matanya dan aku hanya menjulurkan lidahku.

"Guyss kalian duluan aja". Ucap Demi yang dibalas angkatan jempol oleh Viir dan Key.

"Haii Crys?". Mataku membulat saat tau siapa yang menghampiriku. langkah ku berhenti.

"H...Ha..."

"Hantu?". Ledek Fikto membuat Demi tertawa. Aku mengerucutkan bibir ku sebal lalu kembali berjalan dengan cepat.

Pandanganku berhenti saat tau Devi dan Jack berada ditengah lapangan. Langkah ku tiba-tiba berhenti perlahan. Membuat bu Evy menengok ke arah ku.

BUK!

Tubuhku terhuyung kedepan. Berat badanku makin bertambah. Bukan, bukan berat badanku tapi Ferro yang sudah jatuh tepat di atas ku. Ini pasti akibat tadi Ferro mengejarku.

"Crystall!!!!!". Teriak bu Evy membuatku memejamkan mataku dan menghembuskan nafas kesal. Ferro sudah bangkit dari atas tubuhku dan menunjukan deretan gigi putihnya kepada bu Evy.

"Kalian berempat!! Berdiri ditengah lapangan bersama Jack dan Devi Cepat!!". Fikto dan Demi menatap bu Evy tak percaya. Tak mau berdebat dengan bu Evy aku berjalan ke tengah lapangan.

******

Disinilah kami berenam. Fikto, Demi, Jack, Devi, Ferro dan Aku. Berdiri ditengah lapangan. Dibawah terik matahari yang makin menyengat kulitku.

Keringat mulai bercucuran dikeningku. Semua siswa dan siswi yang berlalu lalang menatap kami. Mungkin karena name tag yang sengaja dipasang bu Evy bertuliskan 'saya tidak akan pacaran disekolah' untuk kami.

"Crys!". Aku menoleh ke asal suara. Disana, Bara sedang menghampiriku yang tengah berdiri ditengah lapangan.

Sesuatu melintas di otakku. Kalau diingat-ingat jam istirahat ini aku seharusnya melaksanakan rapat OSIS tentang acara apa yang akan dibicarakan untuk ulang tahun sekolahku.

"Astaga rapat". Ucapku saat Bara sudah berdiri di samping ku.

"Iya. Lo kok---- saya tidak akan pacaran disekolah?". Ucap Bara membaca name tag yang menggantung pada leherku. Name tag yang dibuat dari kardus dan tali rafia ini menggantung rapih pada leherku.

"Lo kenapa? Bukan.. maksud gue kalian kenapa?". Tanya Bara dengan wajah bingung.

"Gara-gara ini nih yang pac---".

Osis Girl And Troublemaker Where stories live. Discover now