Aku yang tau namanya dicari-cari kepala sekolahku langsung beranjak berdiri."Kamu dipilih jadi anggota osis. Untuk pengganti kakak kelas kamu yang sudah mau lulus. Selamat!". Ucap kepala sekolah membuat aku membulatkan mataku lebar-lebar.
"Selamat Crystal!". Ucap teman-temanku memberiku salaman dan ucapan selamat.
"Makasih".
"Ruang osis ada dilantai dasar dekat lapangan basket. Setiap satu kelas diambil satu murid yang kelakuan nya bagus lalu akan dijabat menjadi osis". Ucap kepala sekolah panjang lebar.
"Siap bu". Ucapku yang kembali duduk.
"Sekian pemberitahuan saya. Saya akhiri, selamat siang". Ucap Kepala sekolah yang sudah berjalan pergi.
"Selamat yaa yang harus ngurusin sekolah sebagai osis". Ucap Fikto dengan tawa nya itu.
"Yeee jadi osis itu enak tau. Bakalan ada hal yang seru buat jadi kenangan disekolah". Ucapku antusias.
"Pelajaran bu Mella free class !!". Teriak Farhan tiba-tiba Farhan berlari langsung masuk kedalam kelas.
"Yeayyy!!". Sahut murid sekelasku. Bu Mella adalah guru biologiku.
"Akhirnya gue bisa santai tidur". Ucap Dave teman se-geng Farhan. Geng mereka yang sedang naik daun karena ketampanan mereka. Membuat kakak kelas bisa saja histeris melihatnya.
Memang sih geng mereka itu geng wajah yang campuran antara Indo-Jerman. Tapi wajahnya lebih ke bule-bulean makanya banyak yang suka sama mereka.
"Tidur mulu lo! Main kartu lah ayo". Ucap James yang melempar pulpen kearah kepala Dave.
Dave meringis pelan. Gengnya itu memang selalu membawa kartu gaplex untuk dimainkan dikelas.
Bahkan agar tidak disita guru, mereka bermain dipojok kelas. Berjongkok dibawah meja dan menutupi sebagian celah dengan kursi agar tidak terlihat.
"Yuk lah". Ucap Farhan antusias dan mulai memulai aksinya merapikan meja paling belakang yang berada si paling pojok. Membereskan meja dan kursi agar saat bermain tidak ketahuan guru.
"Kakak osis jangan diomelin yah kitanya!". Teriak Dave ke arahku. Aku memutar bola mataku saja.
"Crystal kamu dipanggil bu Ega guru piket dibawah". Ucap kakak kelas didepan pintu kelasku. Aku mengangguk ke arahnya dan berjalan ke arah luar.
"Bakalan ada yang dipanggil guru terus nih". Ucap Jack melihatku yang sedang berjalan pergi.
"Semangat kakak osis!". Ucap Fikto.
"Makasih". Ucapku memberi senyuman kepada Fikto dan Jack.
dengan langkah santau aku berjalan keluar kelas.
"Disuruh ditemuin dimana ya kak?". Tanyaku kepada Mifa yang kulihat name tag disebelah kanan pundaknya.
"Diruang bk". Ucapnya berjalan. Lalu aku mengikutinya dibelakangnya.
"Hah? Aku gak buat kesalahan kan ka?". Tanyaku yang masih fokus berjalan.
"Enggak kok. Ah yaa nanti kamu jangan pulang dulu yaa kita mau adain acara perkenalan osis diruang osis oke". Ucap Mifa dengan senyum manisnya.
"Eumm oke". Jawab ku.
"Sampe, masuk aja. Gue kekelas yah". Ucap Mifa yang kubalas anggukan mantap. Mifa berlalu pergi. Meninggalkan aku sendiri yang sedang berdiri didepan pintu ruang BK. Aku menarik nafasku dan menghembuskannya pelan.
Kubuka knop pintu yang tak pernah kusentuh ini. Ya, ruang BK.
Udara dingin menyentuh wajahku. Mungkin akibat AC didalam ruang BK ini. Samar-samar aku mendengar suara omelan perempuan yang sesekali menggebrak meja dengan—sepertinya sih suara besi penggaris.

BINABASA MO ANG
Osis Girl And Troublemaker
Teen FictionTERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA Crystalia Milla Ken Hidup gue gak senyaman dulu semenjak adanya cowok trouble maker kaya dia atau yaa, bisa dibilang bad boy yang gantengnya gak ketulungan. Ferro, orang yang ganggu gue selama gue jadi osis dan gak ada h...