Aku ingin bercerita, tapi sebelumnya izinkan aku bertanya padamu.
Pernahkah kamu mencintai orang diam-diam?
Pernahkan kamu merasa ingin menyerah tapi seperti selalu kembali tertahan? Ya, aku merasakannya.
Kamu tau? Tidak pun tidak apa-apa, mungkin itu lebih baik.
Tapi, untuk kali ini, maukah kamu berhenti sejenak, dan menoleh kearahku? Aku ingin bercerita.
Mungkin ini cerita bodoh, tentang aku yang hanya bisa mencintaimu diam-diam, tentang aku yang hanya menatapmu di balik sebuah buku tebal.
Setengah mati berharap kamu akan menoleh dan tersenyum kepadaku, tapi setengah mati pula, berharap kamu tidak tahu bahwa aku selalu memperhatikanmu.
Kamu tahu tidak, saat seorang gadis jatuh cinta, hal paling sederhana saja bisa membuatnya senang dan berharap, dan hal sepele saja bisa sangat menyakitkan?
Apa kamu tahu hal itu terjadi padaku? Setiap kali hal itu terjadi, aku berusaha menetralkan perasaanku.
Setiap kali kamu tersenyum padaku, aku selalu berusaha agar aku tidak terus tersenyum sepanjang hari, walau itu gagal.
Saat kamu tersenyum pada gadis lain lalu mendekatinya, maka aku akan menutup mataku dan berpura-pura tidak melihat hal itu.
Tentunya hal itu lebih gagal lagi.
Tapi ini bukan resiko menjadi seorang pengagum rahasia? Mencintai diam-diam? Setiap luka, setiap harapan yang berlebih dan kemudian hancur, setiap hal bodoh yang aku lakukan, aku menikmatinya. Aku menikmati semuanya atau mungkin aku berusaha menikmatinya.
Lucu bukan, ketika aku memperhatikanmu dan kamu malah tertawa bersamanya?
Ketika aku tau setiap kesukaanmu, kamu selalu menunjukan, bahwa mungkin jika tidak diingatkan namaku saja kamu lupa.
Ketika kita berpaspasan, aku tersenyum kearahmu, dan kamu hanya memandangku sekilas seperti orang yang tidak saling kenal.
Aku tahu banyak hal tentangmu. Aku tertawa disetiap tingkahmu yang kadang sama sekali tidak lucu. Aku bisa tertawa sepanjang hari hanya karna satu sikap menyenangkan darimu, dan mungkin kamu tidak pernah menyadarinya; setiap namamu disebut, maka entah ada magnet apa, aku akan segera menoleh kearahmu.
Aku tertawa karenamu, tapi aku juga menangis karenamu. Bagaimana ini?
Bukankah kamu sering menyakitiku? Tapi kenapa bukannya hilang, perasaan ini malah semakin nyata?
Bukan tidak pernah, sering aku mencoba mengusirmu dari ingatanku, dan kamu tau apa yang terjadi? Usaha apapun yang aku lakukan untuk menjauh darimu, semuanya sia-sia, gagal, dan ujungnya aku kembali mengagumimu.
Lelah selalu menyuruhku untuk berhenti, tapi harapan kembali mengalahkan rasa lelah itu.
Apa itu berarti aku benar-benar sudah mulai mencintaimu?
Jika begitu, bolehkah aku berhenti mencintaimu?
Karena hari ini lelah itu kembali datang, hari ini lelah itu begitu kuat.
Harapan yang dulu kamu selalu selipkan diantara genggaman tanganku sudah mulai terlepas perlahan.
Atau aku harus mengatakannya padamu? Tapi aku takut.
Aku perempuan, kamu tau tak sepantasnya seorang perempuan memulai.
Bagaimana kalau nanti yang aku dapat malah penolakan?
Bagaimana kalau nanti kamu malah mengabaikanku?
Atau haruskah aku kembali diam?
Tapi menyakitkan, hanya diam dan memperhatikanmu, sedangkan kamu bahkan tidak sedikitpun menoleh kearahku.
Aku lelah menjadi patung berjalan, aku lelah hanya menjadi sebuah cerita tanpa ujung, aku lelah hanya menjadi titik tersembunyi diantara semua kisahmu.
Aku ingin berhenti...
Kali ini, aku sungguh-sungguh ingin berhenti mencintaimu.
Karena sikapmu hari ini, benar-benar telah menghancurkan keping harapan terakhir yang tersisa.
Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, aku ingin melepaskanmu, membiarkanmu menjauh, membiarkan kita tetap menjadi seperti ini, seperti air dan minyak yang memang tidak ditakdirkan bersatu.
Tapi, lagi-lagi aku tertahan olehmu.
Aku tidak pernah tau, bahwa; melepaskan hal yang tak pernah kita miliki, tenyata sesulit ini.
Jadi bagaimana ini? Aku harus bagaimana? Tolong beritahu aku.
Bertahan? Atau menyerah? Tolong beritahu aku.
Jika kamu memang tidak pernah mengizinkanku masuk kedalam hidupmu, tidak pernah mengizinkanku untuk bersembunyi dihatimu, tolong beritahu aku, bagaimana caranya berhenti mencintaimu, berhenti berharap padamu.
----
06 Februari 2013

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Kisah Tentangmu
Poetry#15 in Poetry (06 Desember 2017) Hanya tulisan yang tidak pernah kamu baca, dari seseorang yang nampak disampingmu. ©Copyright by InnayahPutri