Diantara; Aku, Kamu, Dia

16.2K 876 35
                                    

Didedikasikan untuk A

⏱️

Aku mencintaimu,walau ku tau ini salah. Aku menyayangi mu, walau aku tau ini tidak benar.

Tapi sungguh, aku tidak pernah menginginkan perasaan ini bersarang di hatiku.

Aku sudah mencoba membantah perasaan ini, menutup setiap kemungkinan, mematahkan setiap fakta yang ada, bahwa aku benar-benar merindukanmu.

Ini terjadi begitu saja, begitu cepat, atau mungkin aku yang terlambat menyadari keberadaannya?

Aku benci untuk menyadari bahwa kamu telah menyusup kedalam hatiku.

Aku benci menyadari ada perih tiap kali ku lihat kamu dengan dia.

Dan bagian yang paling aku benci adalah, ketika aku harus mengakui, bahwa seberapa sakitpun, aku tak pernah mampu melupakanmu.

Lalu aku bisa apa?

Tak ada benang dalam hubungan kita. Kamu sepenuhnya milik dia, bukan aku.

Tak pernah aku mau menjadi orang ketiga, berdiri diantara lantas menghancurkan apa-apa yang kalian miliki.

Meski begitu, itu artinya aku telah menyakiti diriku sendiri.

Kadang, aku bertanya.

Apa aku sudah melakukan hal yang benar?

Aku hanya mencintaimu dalam diam, aku hanya merindukanmu dalam sepi. Sesaat. Tanpa perlu kamu ketahui, tanpa perlu kamu sadari.

Bahkan sampai saat ini aku berharap perasaan ini hanya imajinasi.

Tapi apa mungkin, sesuatu yang hanya ilusi, bisa sangat menyesakkan seperti ini?

Hilang saja kamu! Lenyap saja segera! Tak apa, kalaupun dengan cara yang tersulit!

Sakit itu pasti, asal setelah tak ada lagi sesak yang mengikuti.

Bisa saja aku merusak apa yang kalian miliki, dan langsung menyusup diantara kalian, tapi sungguh aku tak pernah berniat melakukan itu, bahkan dalam mimpi sekalipun.

Jika aku merusak hubungan kalian, aku berada diantara kalian, sungguh itu diluar kemauan ku.

Aku ingin keluar, aku ingin melepaskan, meskipun itu artinya aku kembali terhempas, aku kembali kehilangan.

Tapi bagaimana bisa?

Aku tau saat ini aku telah terjebak, terperangkap, terperosok.

Aku bahkan tak tau kapan hal itu terjadi. Aku tak pernah menyadarinya, sampai aku merasakan itu, sampai aku benar-benar tersadar bahwa aku benci kamu acuhkan untuk dia. Aku benci setiap melihat kamu bersamanya, semua itu terasa menyesakkan, semua itu terasa benar-benar menyakitkan.

Ya, aku tau ini seperti sebuah permainan, mungkin untuk diriku sendiri.

Jika aku membiarkan ini maka perasaan ini akan semakin larut dan menyesakkan. Jika aku berusaha pergi, aku juga tak pernah tau bagaimana membebaskan diriku sendiri. Dan jika aku mementingkan egoku, bagaimana perasaannya nanti?

Berkali-kali aku berusaha meneriakkan ini dalam hatiku, membujukmu agar mau lepas dari sana, aku bahkan memohon agar kamu segera pergi dari sana.

Tapi disisi lain, aku takut itu terjadi. Aku takut saat kamu benar-benar pergi kamu pergi membawa perasaan itu, tapi tetap meninggalkan luka untukku.

Kamu mungkin tidak mengerti perasaan ini, sama seperti mereka.

Saat mereka mengatakan bahwa ini salah, aku hanya bisa diam, hanya menertawai diriku sendiri. Sebodoh itukah aku sehingga mudah sekali perasaan ini menyusup begitu saja?

Sebodoh itukah aku untuk mencintai orang yang milik orang lain?

Sebodoh itukah aku untuk mencintai orang yang tidak pernah bisa untuk memiliki ?

Ya, mereka benar aku memang sebodoh itu.

Aku tau ini ,mengajarkan ku untuk munafik, tapi bukankah itu yang bisa kulakukan? Ya , memang hanya itu.

Hanya dengan berpura-pura, dan diam mengikuti semua cerita ini.

Hanya dengan menyembunyikan luka, dan mencintaimu dalam sakit.

Karena aku memang hanya setitik dibandingkan ribuan garis yang telah kalian bentuk, hanya sebuah abu-abu dalam ribuan warna yang kalian lukis.
Sama sekali tidak berarti, jika aku berusaha menjadi berarti, aku tau, aku hanya akan merusak semua yang telah kalian miliki dan aku sama sekali tak punya hak untuk melakukannya.

Jadi biarkan ini menjadi seperti ini, seperti seharusnya; kalian tanpa aku, kalian dengan kisah kalian, dengan peran kalian, sedangkan aku dengan kisahku, dengan peranku.

Mainkanlah terus permainan kalian, mainkanlah terus kisah kalian. Aku berjanji akan tetap disini, diam, dan tidak kasat mata tanpa pernah mengusik kisah milik kalian.

-----

Bekasi, 01 November 2012

Sepotong Kisah TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang