Nadia mondar-mandir di dalam kamar entah milik siapa sambil mengigit-gigit kukunya saking paniknya.
"Ini tidak mungkin" Nadia menggelang kepala sambil melihat teman-temannya yang duduk di kasur.
"Pernikahan ini tidak boleh terjadi,karna aku tidak hamil" Nadia menganguk-nganguk meyakinkan teman-temannya.Nadia menghela nafas melihat respon temannya yang hanya melihatnya dengan tatapan bosan
Ke tiga temannya hanya memutar bola matanya malas melihat Nadia yang kembali mondar-mandir. Mereka tidak habis pikir kenapa Temannya yang sebentar lagi akan menjadi istri seorang pengusaha itu ngotot tidak hamil.
Padahal tiga hari lalu mereka sudah membelikan Nadia tespeck dan mengantar Nadia di dokter kandungan. Dan benar Nadia saat ini memang sedang hamil empat minggu.
Pada awalnya saat di beritau Nadia bahwa ia akan menikah mereka bertiga sangatlah kaget. Mereka bertiga mendesak Nadia menceritakan kenapa Nadia bisa menikah padahal yang mereka tau Nadia tidak menjalin hubungan dengan siapa pun.
Mereka semakin syok saat Nadia menceritakan bahwa Nadia akan menikah dengan Majikannya, Karna keluarga majikannya menggap ia sedang hamil karna tak sengaja ke pergok keluarga majikannya tidur satu ranjang dengan majikannya.
Karna Nadia yang saat itu ngotot bahwa ia tidak hamil mereka berinisiaf membelikan Nadia tespeck. Nadia tidak percaya saat tespeck menempilkan dua garis merah. Terpaksa teman-temannya menyeretnya ke dokter kandungan.
Saat melihat di menitor ada janin yang belum terbentuk sempurna dan dokter kendungan yang memeriksanya saat itu mengatakan Nadia hamil Nadia sempat tak sadarkan diri karna saking syoknya dengan fakta itu. Tapi setelah sadar kembali Nadia lagi-lagi tidak percaya atau lebih tepatnya menolak untuk percaya bahwa ia saat itu memang sedang hamil.
Mereka bertiga hanya menghela nafas gusar karna lagi lagi Nadia tidak percaya saat dokter kandungan yang memeriksa Nadia mengatakan bahwa benar Nadia memang sedang hamil.
"Ngak mungkin aku hamil. Aku yakin aku masih perawan" gumam Nadia yang masih bisa di dengar teman-temannya.
"Coba lo ingat baik-baik Nad,sapa tau lo pernah melakukan itu dengan majikan lo tampa lo sadari!!!" ujar Sasa yang mulai kesal dengan gurutuan Nadia.
Nadia melotot tidak terimah dengan kata-kata temannya itu" kamu pikir aku perempuan seperti itu"
"Gue bilang tampa sengaja Nad. Lo kan kalau tidur sambil berjalan tidak mengingat apa-apq yang lo lakukan saat tidur berjalan itu.
" gue ingat sekarang"pekik Tania yang membuat teman-temanya mendelik tajam kearahnya karna suaranya yang melengking.
Tapi Tania tidak menghiraukannya dan kembali melanjutkan apa yang ingin dia katakan."sa kamu ingat,kejadian bulan lalu?"tanya Tania kepada sasa. Sasa mengerutkan alisnya bingun mendengar pertanyaan yang di ajukan temannya. Dia coba mengingat-ngingat tapi tidak ada yang cantok di otaknya. Begitu banyqk kejadian yang terjadi bulan lalu untuk apa Tania menanyakannya. Yang Nadia paling ingat adalah kejadian memalukan saat di mall waktu itu. Mungkin itu. Sasa memanguk tak yakin. Karna kalau di pikir-pikir lagi itu tidak ada hubungannya dengan kehamilan Nadia. Karna sekarang kita sedang membicarakan kenapa Nadia bisa hamil tampa pengetahuan Nadia.
"Apa?" tanya sasa akhirnya karna tidak yakin bahwa yang di tanyakan temannya itu adalah kejadian saat di mall.
Tania mendesis kesal. Padahal dia sudah tersenyum melihat sasa menganguk. Entah menganguk untuk apa temannya itu. Nadia malas menanyakannya kerna ada yang lebih penting dari itu sekarang. Tania melihat teman-temanya yang menatapnya penasaran. Sebelum akhirnya mengatakan apa yang ada di benaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Majikanku Suamiku
RomanceTentang seorang gadis bernama Nadia yang punya mimpi sederhana.Nadia bermimpi bisa menikmati masa kuliah di Jogja nanti sama seperti teman-teman lainnya.Bisa jalan-jalan,nongkrong di kafe dan banyak lagi.Untuk mewujudkan mimpinya itu,Nadia mulai me...