Tips Menulis Genre Sci-fi

6.2K 415 13
                                    

Menurut Andhyrama, penulis Losta Connecta, unsur science fiction disebut science fiction ketika ada "Perubahan ilmiah"

Kenapa bisa gitu? Karena Sci-fi ini merupakan fiksi yang dengan hidangan ilmiah. Kita tahu sendiri fiksi merupakan hasil imajinasi yang dituangkan jadi bentuk karya. Yang namanya hasil imajinasi pastinya bukan sesuatu yang nyata (walau bisa berdasarkan kenyataan) makanya ketika fiksi ketemu sains, di dalam sains itu bakal ada perubahan karena udah dicampur imajinasi. So, science fiction jelas ada yang namanya perubahan ilmiah. Entah itu kita buat mesin waktu, di dunia nyata tak ada. Kita buat pesawat kecepatan cahaya, di kenyataan belum ada. Kita buat pintu kemana saja. Di dunia nyata belum ada. Tp di science fiction bisa ada karena ilmiah sudah diblend dengan imajinasi.

So, gimana cara buat sci-fi yang baik?

1. Menyusun Logika

Fiksi ilmiah itu genre yang yang terlihat rumit di mana latar dan alur ceritanya itu saat berhubungan dengan yang namanya teknologi dan ilmu pengetahuan.
Tapi kita nggak harus jadi kayak Einsten atau Newton untuk menciptakan sains fiksi. Namanya juga fiksi, itu dikembangkan oleh imajinasi.
Tapi kita nggak boleh ngawur juga buat fiksi Ilmiah. Kita udah harus menyusun logika sendiri di cerita fiksi Ilmiah kita.

Menyusun logika berarti kita harus konsisten pada apa yang kita bikin. Misal kita buat mesin waktu di mana dunianya adalah dunia seri, kita lakuin hal di masa lalu bisa berubah ke masa depan. (kalau dunia pararel kagak) lah karena kita pakai dunia seri, kita harus konsisten. Jadi pas tokoh kembali ke masa lalu dan melakukan sesuatu yg besar di sana otomatis akan ada perubahan di masa depan.

Logika itu harus dipegang terus. Kenapa namanya menyusun logika? Karena fiksi Ilmiah nggak make logika di dunia nyata (untuk urusan perubahan ilmiahnya) jadi kita harus punga logika sendiri, menyusunnya dan mempertahankannya. Konsisten.

2. Teknologi memengaruhi karakterisasi.

Di dalam dunia sci-fi pasti akan ada perbedaan mencolok pada sisi karakternya. Karakter yang berdampingan dengan teknologi yang udah diubah berbeda dengan karakter di dunia nyata. Pola pikir mereka berbeda. Kalau misal di cerita sci-fi kita ada alat teleportasi dan tokoh kita pada kondisi bisa menggunakannya. Pasti kalau pergi2 dia mikirnya ada alat itu, dia bakal pakai alat itu. Sifat tokoh2nya juga sedikit banyak udah dipengaruhi sama perubahan teknologi itu. Misal karena teknologi udah canggih dia menggampangkan sesuatu. Dan apapun perubahan teknologi di sci-fi kita, semua harus mempengaruhi karakterisasi sehingga jelas kalau itu emang cerita sci-fi.

3. Alur tergantung pada worldbuilding.

Yang nulis sci-fi atau fantasy pasti udah biasa sama worldbuilding.

Kita menciptakan dunia sendiri. Dunia di sini bukan berarti kita menciptakan planet lain atau dimensi lain, tapi kita menciptakan lingkungan tersendiri, keadaan tersendiri, yang bakal jadi pondasi cerita kita.

Kalau kita buat dunia di masa depan, alurnya pun bakal mengikuti dengan keadaan di sana.

Jadi, worldbuilding ini hal dasar bagi kalian yang mau buat cerita sci-fi. Karena alur sci-fi benar-benar tergantung pada worldbuilding-nya.

Tips Menulis CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang