18. Kosong

3.2K 423 35
                                    

Sesuai janji Lisa pada Hanbin, hari ini mereka pulang bareng. Walaupun pas itu Hanbin batal pulang bareng Lisa karena direcokin Bambam, tapi akhirnya jadi juga.

"Lis, kapan-kapan jalan yuk?"Ajak Hanbin saat mereka sedang di motor. Biasanya, Lisa selalu pulang bareng Bambam. Biasanya, Bambam yang memakaikan Lisa helm pink miliknya, Namun kini semuanya berbeda.

"Lis? Denger gak?"Ujar Hanbin.

"Eh, iya? Gak kedengeran,"Lisa mendekatkan kepalanya ke bahu Hanbin, sadar kepalanya terlalu dekat, Lisa mundur lagi.

Entah kenapa, walaupun status mereka kini bisa dianggap sudah resmi, namun tidak ada perbedaan yang menonjol. Lisa masih belum terbiasa dengan Hanbin, ia masih merasa awkward dan jaim. Berbeda dengan saat Lisa bersama Bambam, ia merasa santai dan biasa aja, gak takut Bambam bakal mengira dirinya cewek aneh atau setengah waras, ya mungkin karena emang Bambam juga begitu. Tapi intinya, Lisa gak perlu 'memfilter' dirinya kalo lagi sama Bambam. Dia selalu bisa jadi dirinya sendiri.

Tuh kan, gue mikirin Bambam lagi.

Kita emang gak bisa bohong sama diri sendiri, begitu pun Lisa. Dia bisa dibilang lost contact sejak tiga hari yang lalu, terakhir waktu dirumah Bambam pas baru pulang dari rumah sakit. Setelah itu, Lisa memaksakan dirinya buat gak ketemu, atau bahkan sekedar ngechat. Kalo ngeliat Bambam di kantin atau koridor kelas pun, Lisa langsung jalan balik arah. Dia serius mau jaga jarak. Dia serius mau ngejaga perasaannya Hanbin. Hanbin gak ada protes sih kalo Lisa main sama Bambam, cuma Lisa inisiatif. Hanbin selama ini udah terlalu sabar dan baik, sekarang waktu Lisa buat ngebales budi baiknya.

"Kapan-kapan jalan yuk,"Hanbin mengulang kata-katanya.

"Boleh,"Lisa menanggapi.

"Kapan? Minggu ini kamu free?"Tanya Hanbin.

"Hmmm seingetku sih aku ada acara keluarga, tapi gak inget minggu ini atau minggu depan. Nanti aku tanya Mama dulu deh,"Ujar Lisa.

"Oke,"Hanbin pun membelokkan motornya kedalam komplek rumah Lisa. Dan gak lama mereka sampai.

Lisa pun turun dari motor Hanbin, "Makasih,"Ucapnya.

"Sama-sama. Besok kalo aku gak futsal, pulang bareng lagi mau?"Tanya Hanbin.

"Mau! Nungguin selesai futsal juga gapapa kok,"Ujar Lisa.

"Jangan deh, kelamaan nanti kamu nunggunya,"Hanbin menggoyang-goyangkan tangannya tanda tidak.

"Gapapa, beneran deh. Aku udah biasa nunggu Ba— eh, eh maksudnya...biasa pulang sore,"

Hampir aja, Lisa kelepasan nyebut nama Bambam. Habis mau gimana lagi, Lisa selalu pulang sore pasti karena nungguin Bambam selesai futsal.

"No no, I can't make my woman wait,"Hanbin lalu tersenyum lebar. "Aku pulang ya, see you tomorrow!"Hanbin pun menyalakan motornya lagi.

"Eh—iya, hati-hati!"Seru Lisa disaat motor Hanbin sudah melaju pergi.

Hanbin barusan berkata, bahwa dia tidak bisa membuat Lisa menunggu.

Hanbin benar-benar laki-laki yang baik, he really care about his girl and treated her so gently.

Harusnya, Lisa senang bukan? Diperhatikan, dipedulikan, Hanbin memperlakukannya layaknya seorang putri.

Namun, Lisa tidak merasakan apapun. Hatinya terasa kosong begitu saja, tidak ada yang spesial baginya.

Dan pada akhirnya bayangan Bambam lah yang lewat di benak Lisa.

✳✳✳

Tiga hari ini, Bambam lebih sibuk dari biasanya. Susulan ulangan, mengerjakan tugas-tugas yang tertinggal selama ia tidak masuk sekolah, belum lagi latihan futsal, Bambam yang merupakan tim inti harus menyetarakan kemampuannya dengan kawan-kawannya yang lain agar ia bisa ikut turnamen, dan jangan lupakan bermain dengan enam sahabat karibnya.

Sesibuk apapun Bambam, tentu saja ia tetap mengingat Lisa. Gadis itu punya tempat pribadi untuk menetap di hati Bambam.

Bambam sudah mengatai dirinya sendiri pengecut berkali-kali karena tidak berani mengirimi Lisa pesan ataupun mendatangi rumahnya. Ia bahkan jarang, atau bahkan tidak pernah melihat Lisa lagi di sekolah.

"Gimana? Lo jadi nembak Lisa?"Tanya Yugyeom, kali ini mereka tidak hanya berdua, ada Jackson, Youngjae dan juga Jinyoung. Mark dan Jaebum tidak bisa hadir, mereka pergi ke warkop dekat sekolah, istilahnya nongkrong bersama anak kelas 12 yang lain.

"Lah Bambam udah ada niatan buat nembak Lisa? Wah, akhirnya."Jackson pun mulai berulah.

"Jadi, kayaknya hari sabtu atau minggu depan deh. Seinget gue hari minggu ada acara nikahan saudaranya Lisa, keluarga gue diundang juga, kali aja bisa kan curi-curi kesempatan. Kalo sabtu gue bakal ajak jalan dia, yah pokoknya gue udah punya rencana deh."Ujar Bambam.

"Asik, gitu kek Bam dari dulu,"Ujar Jinyoung menepuk bahu Bambam.

Bambam hanya cengengesan aja.

"Pokoknya kalo lo jadian, pajaknya harus PHD,"Seru Youngjae.

"Apa perlu nih gue telfon PHDnya sekarang? Mba pesen pizza meatlovers yang large satu, dianter hari minggu nanti, eaaa."Jackson menggoda Bambam lagi.

"Ye ngecakcakin gue doang lo bisanya, lo kapan jadian? Udah punya calon?"Tanya Bambam.

"Gue sujud syukur kalo ada yang mau sama jackson,"Sahut Yugyeom.

"Anjir, gue gini-gini laku,"Jackson membela diri.

"Coba sebutin coba cewek yang deket sama lo?"

"Kak Amber deket noh sama gue,"Jackson membela diri.

"Bodo ah,"Bambam meminum sirup yang disediakan dimeja.

Jam setengah enam, Bambam sampai dirumah. Disaat ia ingin memasukkan motor, ia melihat Lisa di rumah sebelah sedang menyiram tanaman di kebun kecil rumahnya.

Mata mereka sempat bertemu, namun Lisa langsung menunduk, memutuskan kontak mata itu.

Lisa masih marah sama gue?

"Lis,"Bambam memanggil Lisa, namun gadis itu tidak menghiraukan panggilan Bambam. Ia malah merapihkan selang yang dipakainya untuk menyiram tanaman, lalu masuk kedalam rumah.

Bambam menghela nafasnya, jelas sekali bahwa Lisa menghindarinya. Dia bahkan tidak tau apa salahnya, dan tidak mendapatkan kesempatan untuk mengetahuinya.

✳✳✳

+bonus

+bonus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


btw itu tulisannya typo ya maap :(

FOOLISH - Bambam Lisa [FINISHED]✔Where stories live. Discover now