Honesty

4K 194 9
                                        

Galih is a man who is able to give a kiss very hot and wild to woman he loved, because he was a good kisser.

Potongan kalimat pada artikel tentang Galih yg sempat Lyla baca beberapa hari lalu terlintas dipikirannya. Adegan ciuman tanpa izin tadi masih memenuhi pikirannya, ia belum bisa menghilangkan hal itu dari otaknya. Syuting sudah selesai dari sejam yg lalu, namun Lyla masih berdiam diri dalam ruangan yg dijadikan tempat make up nya tadi. Padahal orang orang sudah banyak yg memilih untuk pulang, tapi tidak dengan Lyla, ia ingin menyendiri terlebih dahulu. Asisten dan managernya saja sudah pulang. Ini semua akibat kejadian beberapa jam yg lalu. Lyla masih merasa beruntung sedikit, karena tidak ada orang lain yg mengetahui hal itu. Ia beruntung karena tidak ada orang yg membuka pintu kamar mandi tadi.

"Sekarang gue percaya sama isi artikel itu, karena gue udah ngerasain sendiri. Jarang jarang ada artikel yg sesuai sama kenyataan. Tapi kan Galih gak cinta sama gue, itu pasti tadi cuma bohongan aja deh cuma modusnya doang," gumam Lyla pada dirinya sendiri.

Saat Lyla masih sibuk dengan pikirannya sendiri, pintu ruangan itu diketuk.

"Siapa?" tanya Lyla dari dalam.

"Aku Galih," jawab orang yg mengetuk pintu tersebut yg ternyata adalah Galih.

Sontak Lyla menjadi gugup dan menegakkan tubuhnya. 'Kok dia belum pulang?'

"Boleh aku masuk?" tanya Galih.

Namun Lyla tidak menjawab, padahal itu bukanlah pertanyaan yg sulit. Ia justru bangkit dari duduknya dan mondar mandir didalam ruangan tersebut sambil mengigiti kukunya, seperti orang yg kebingungan.

"Lyla, boleh masuk gak?" suara Galih terdengar lagi.

Lyla belum juga menjawab, ia masih terus mondar mandir. Dan tibatiba pintu itu terbuka dan menampilkan sosok Galih. Sontak Lyla menghentikan aktivitas mondar mandirnya.

Galih masuk kedalam ruangan itu dan kembali menutup pintunya. "Maaf kalo aku lancang, karena kamu gak jawab pertanyaanku."

"Manda mana?" bukan merespon perkataan Galih, Lyla justru menanyakan hal yg lain.

"Udah pulang duluan, karena ada urusan," jawab Galih, ia terlihat sangat santai, namun memang begitulah dirinya.

"Terus kamu pulang sama siapa?" tanya Lyla lagi.

Galih tersenyum dan seakan akan menahan tawanya.

Lyla terheran. "Kenapa kok mau ketawa?"

"Gak apa, kamu lucu aja. Emang penting sama kamu aku pulangnya sama siapa?"

Mendengar perkataan Galih, membuat Lyla menjadi salah tingkah. "Eh bukan, bukan gitu em maksud aku, kalo kamu pulang sendirian ntar kamu gak tau jalan kan bahaya."

Galih tersenyum mengejek dan mengangguk angguk. "Oh gitu ya, berarti kamu perhatian dong sama aku. Tapi kenapa setiap ada aku kamu kayak panik atau takut gitu ya? Emang aku nyeremin?"

Lyla tersipu malu. Ia hanya diam saja, tidak tau harus menjawab apa. Ia juga tidak mengerti kenapa ia bertanya hal itu, karena sama saja itu tandanya ia peduli atau bisa dibilang perhatian kepada Galih. Padahal saat ini ia sedang berusaha menjauhi Galih agar masalah mereka tadi tidak selalu mengganggu pikirannya.

Melihat Lyla yg terus menunduk karena malu, Galih memutuskan untuk mendekati Lyla secara perlahan. Ia melakukannya secara perlahan agar Lyla tidak menghindar darinya. Dan saat sudah sampai didepan Lyla, tangan Galih meraih dagu Lyla, itu membuat Lyla sedikit tersentak. Namun kemudian kepala Lyla terangkat dan tidak menunduk lagi. Galih menyelipkan rambut Lyla kebelakang telinga, lalu mengelus pipi Lyla dengan lembut. Sungguh perlakuan yg sangat manis. Itu juga membuat hati Lyla berdebar kembali.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 13, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Your Lips So KissableWhere stories live. Discover now