✘ CLOSED REQUEST ✘
> COMPLETED <
Request sudah ditutup karena quota terpenuhi, untuk cerita yang belum di publish silakan tunggu ya!
KPOP Short Story, enjoy with the pairs...
Made by Jellyuta
The cold words you said to me It's been a while, but you've finally faded But my heart races in my sleep sometimes My broken heart hasn't healed yet You were bossy (Baby I don't know Oh I don't know) I was thrown (Baby I don't know Oh I don't know) Yet after all this time, you want me to hold your hand
.
Setiap kata yang keluar dari bibir manismu dulu terasa amat dingin, aku masih mengingatnya. Kenangan lampau bersamamu dan kata-kata itu telah memudar seiring waktu yang ku jalani saat ini.
Aku sudah tak menganggapnya lagi. aku melupakannya. Ku fikir hatiku sudah pulih dari semua penderitaan batin saat bersamamu dulu. Aku tahu, takdirnya memang seperti itu. kita berpisah dengan banyak drama sebelum kata-kata perpisahan itu terucap.
Hatiku masih merasakan sakit yang sama seperti terakhir kali kau mengatakannya. Disetiap aku tertidur pulas dalam lautan mimpi terkadang aku merasakan sakit itu datang lagi.
Ternyata hatiku belum sembuh.
Aku tak tahu, aku benar-benar tak tahu apa yang saat ini kau lakukan. Aku tak tahu kondisimu saat ini. masih kah engkau 'berkuasa' atas segala limpahan jabatanmu saat ini. Aku seperti terbuang saat dulu kau mengatakan aku bukanlah apa-apa dalam hidupmu. Aku hanyalah sebuah sampah yang harus disingkirkan dari bersihnya penglihatan manikmu.
Aku bukan siapa-siapa.
Itu yang kau katakan kepada banyak orang.
Dan sebelum semua itu terjadi kau memintaku untuk menggenggam tanganmu erat mulai saat itu dan seterusnya. Lalu kau membuangku begitu saja layaknya sampah yang sudah tak berguna.
.
Kakiku melangkah gontai, rasanya pilu ini merasuk kesuluruh asa. Menapaki sedikit demi sedikit deretan aspal jalanan menuju sebuah tempat yang dulu pernah menjadi tempat untuk kita berdua.
Rumahmu.
Entah aku menginginkannya atau tidak tapi aku berusaha untuk menolaknya. Dan permohonanmu agar aku datang terakhir kalinya membuatku benar-benar tak bisa menyembunyikannya dari hati kecilku.
Jujur saja, aku merindukanmu.
.
Engkau berdiri disana. Memandang pilu dengan tatapan yang kosong kearah jalanan. Hanya menggunakan sweater musim gugur berwarna putih pucat dengan jeans biasa.
Seakan-akan tak ada nyawa untuk hidup.
" Jieun.." bibir itu mengucapkan sebuah nama. Namaku yang kau sebut dengan sangat parau. Aku bahkan nyaris meneteskan airmata saat mendengarkannya. Kau sangat menyedihkan. Benar-benar menyedihkan.
Kakiku melangkah menuju dirimu yang masih mematung disana. Membelai pipimu lembut dan memaksa kedua manikmu untuk mengarah kepadaku.
" oppa..." ucapku dan membuatmu langsung memelukku.
" Jieun... aku merindukanmu" nada suaramu sangat lirih. Kau terlihat menyedihkan saat ini.
.
Kau memang sangat menyayangiku, dan mencintaiku. Kau bilang aku adalah segalanya dalam hidupmu tapi aku sadari. Kehidupanmu sudah membuatmu melupakan segalanya. Ya, segalanya. Kau meninggalkanku bagaikan sampah. Kau bukanlah yang terbaik untukku. Dan aku percaya aku bukanlah akhir untukmu.
.
You're so pitiful, more so than when you left me behind So pitiful, over the past few months, I've heard things are different for you now You've become so small
.
.
Kau sangat menyedihkan. Terlebih saat setelah kau meninggalkanku sendirian di gelapnya dunia. Kau bilang kau bisa tanpaku dan suatu saat aku akan memohon kepadamu, mengemis sesuatu yang bernama cinta darimu tapi kini kenyataan berbeda. Aku yang tidak membutuhkanmu, aku yang bisa berdiri tanpamu dan kenyataan yang paling menyayat hati adalah, kau yang mengemis cintaku.
Dan kau berubah menjadi sangat kecil dan menyedihkan. Bagaikan kumpulan debu yang jika tertiup angin akan menghilang begitu saja.
" Jieun... kembalilah padaku, aku mencintaimu..." pintamu sambil membelai pipiku dan aku menepisnya. Menatap matamu sangat dalam. Terdapat kata maaf dan penyesalan disana, tapi aku tak peduli lagi. semua perasaan yang dinamakan cinta di hatiku sudah terbuang sangat jauh. Aku tak mencintaimu lagi.
Aku tersenyum licik dan menjauh darinya. Ku tatap sebuah bingkai foto besar terpajang di dinding dan langsung ku buang ke sembarang tempat. Membuat suara gaduh karena kacanya pecah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
I don't want you yeah~ I don't want you no more.. no more.. no more~
.
" aku tidak membutuhkanmu lagi, aku tidak menginginkanmu lagi. lagi dan lagi. perasaanku sudah berubah oppa" ucapku.
" Jieun..."
" kesalahanmu membuangku begitu saja, kesalahanmu mementingkan kehidupan materialmu daripada perasaanku. Aku yang tersakiti disini, dan dirimu melupakanku begitu saja" ujarku dengan nada terisak. " mana Seo Joohyun? Anak pengusaha kaya pemilik seluruh saham di negeri ini? kenapa dia tidak ada untukmu? Bukankah kau sendiri yang bilang padaku, dengan menikahinya kau akan mendapat hidup yang lebih baik??"
Yang ku dapat hanyalah diam. Aku tahu kalau proyeknya dengan keluarga besar Seo gagal total karena kendala bahan dasar. Dan itu membuat perusahaannya bangkrut. Inilah yang hanya tersisa, Lee Hyunwoo dan kesedihannya sendiri.
Ku langkahkan kakiku keluar dari rumah itu. ya, rumah yang pernah dijanjikannya akan menjadi huniannya bersama denganku nantinya. Rumah masa depan kami, sayangnya masa depan itu sudah berubah haluan dan harus menemukan jalan buntu seperti saat ini.
" kita tidak lagi saling memiliki oppa, dan aku harap kau bisa bangkit dan menemukan cinta lain dalam hidupmu, kembali seperti dulu lagi. Lee Hyunwoo yang kuat dan ceria" ucapku sebelum benar-benar meninggalkannya.