Sebelumnya saya ucapin makasih dan maaff. Makasiih buat kalian yg baca dn ngvote bahkan kasih komentarnya. Maaf kalau aku bakal banyak menyiksa Sherin di part2 berikutnya, tujuannya memang gt seh.. Hehe
*********
"Sayang ayo bangun" Anaz menepuk - nepukkan pipi Lenno agar terbangun setelah rutinitas semalam suntuk yang pasti membuat Lenno begitu lemas. Tapi tidak dengan Anaz dia bahagia, karena saat mereka berhubungan adalah masa - masa subur Anaz. Ditambah beberapa vitamin yang akan menguatkan janinLenno menggeliat saat terbangun dan sedikit kaget melihat Anaz berada dalam dekapannya.
"Anaz, kenapa kau??" Lenno mendorong tubuh Anaz dan memperhatikan dirinya dan Anaz yang sama - sama telah bugil di atas ranjang. Anaz tersenyum
"Bangun sayang ini sudah pukul 10 pagi" ujar Anaz membelai lengan Lenno
"Apa kita semalam????" Anaz mengangguk yakin. Dan menunjukkan bekas - bekas merah ditubuh Lenno. Lenno memang sedikit sadar dengan apa yang mereka lakukan semalam. Walaupun agak lupa, tapi dia tau bahwa dia pun menikmati percintaannya dan Anaz berkali - kali. Sensasi yang begitu nikmat, namun hatinya tetap menolak keras Anaz
Sesaat wajah sendu Sherina terlintas di kepalanya "Bunda!" serunya langsung bangkit
Bugh!!
Lenno terjatuh. Anaz bangkit dan membopong Lenno duduk di tepi ranjang "Kau masih sangat lelah" Anaz berbicara dengan mengedipkan matanya. Lenno menampik tangan Anaz dan tetap bangkit secara perlahan menuju kamar mandi. Anaz hanya tersenyum melihat tingkah sang suami yang kelelahan sehabis bercinta semalam suntuk. Anaz bangkit dan merapikan dirinya juga. Bersiap untuk memberi kejutan pada Sherina tentunya.
Sherina sedang merapikan pakaiannya, hari ini rencananya dia, Lenno dan juga Anaz akan kembali pindah kerumah mereka. Tentu Sherina menyetujui ajakan Lenno itu, dipastikan dirinya tak akan mampu menghadapi mertuanya.
Cklek!
Sherina menatap kearah pintu dan dia melihat Lenni berdiri di sana dengan wajah segar mengenakan kaos putih santai. Dada Sherina berdenyut nyeri saat melihat leher Lenno yang banyak meninggalkan bekas merah. Teringat lagi olehnya bagaimana Lenno semalam mencumbu wanita lain dengan penuh nafsu.
Lenno berjalan mendekati Sherin, sekuat tenaga Sherin mencoba tenang dan mengangkat kepala menatap suaminya. Dadanya berdesir terasa nyeri, walaupun yang di setubuhi sang suami adalah istrinya juga yang halal tetap saja Sherina merasa tidak nyaman dengan status barunya itu.
"Bunda.." panggil Lenno
"Stop!! Berhenti di sana ayah" peringatan dari Sherin agar menghentikan langkah Lenno yang semakin dekat dengannya. Oh! Apakah Sherina merasakan jijik oleh suami sendiri? Sherina menggeleng, tidak! Suaminya tidak Berzinah. Dia bercinta dengan istrinya, catat! Istrinya!!
Bukankah kau yang menginginkan ini terjadi? Batin Sherina
"Kenapa bunda?" tanya Lenno dengan menatap sendu kearah Sherina. Sherina menggeleng
"Tidak! Ada apa ayah?" Sherina kembali memasukkan pakaiannya ke dalam koper besar
"Bunda marah sama ayah? Kenapa bunda tidak mau ayah mendekati Bunda?" Lenno bertanya lembut namun Sherina tetap terdiam menyibukkan diri dengan mengacuhkan Lenno. Hatinya belum siap menerima ini semua. Tidak mampu!
"Bunda.." panggil Lenno namun tetap tak ada jawaban. Sherina masih belum ingin berkomunikasi dengan Lenno.
"Sherina!!!!" bentak Lenno keras membuat Sherina menoleh kearahnya seketika. Kaget karena Lenno menggunakan suara keras memanggilnya

YOU ARE READING
Cinta Kedua (END) 21+
Romance__Sherina Adiba Pratiwi__ Aku mencintai suamiku tapi aku juga mencintai keluarganya. aku ingin dia dan keluarganya bahagia, aku tidak ingin egois. aku yang gagal menjadi istri yang sempurna untuknya. aku mengikhlaskannya menikah kembali demi mendapa...