Chapter 5

8.5K 415 2
                                    

Aku membuka mataku saat merasa sinar matahari masuk dari celah jendela kamarku, menyilaukan mataku yang terasa berat, seketika itu aku merasa sakit di dadaku, yang membuat aku harus mengelusnya, rasanya aku sulit sekali bernapas, seperti penyakit asma yang sedang kumat, aku menangis lagi, meringkuk berusaha memeluk tubuhku sendiri, aku masih tak percaya halik setega ini.

Setelah hampir dua jam aku menangis, aku memutuskan untuk bertemu dengannya, aku akan meminta penjelasan padanya, walaupun sebenarnya tidak perlu ada hal yang di jelasin lagi, karena semuanya benar benar jelas, terlebih lagi aliando memberitahuku bahwa pacar adik berselingkuh dengan wanita lain. Ya mungkin yang di maksud wanita selingkuhan itu adalah aku, tiga tahun bersama halik arrgghh dadaku sakit saat harus menyebut namanya, tiga tahun bersama dia tidak membuatku yakin bahwa akulah yang pertama. Dan selingkuhan pacar nya ali ? Yah aku baru sadar selingkuhannya itu adalah dia. Ini benar-benar keterlaluan.

Aku membuka handphoneku. Hanya ada satu pesan masuk

"Hai sayangku , maaf ya seharian ini aku ga ada ngabarin, aku baru pulang nih dari kampus, pusing sayang huhu :( coba kamu disini, aku cape banget sayang, aku tidur dulu yaa. Love you ❤"

Yah aku menangis lagi sekuat aku ingin membencinya aku tetap tak bisa, pria ini begitu berarti bagiku, dan 3 tahun bukanlah waktu yang sebentar, semua yang dia kasih untukku seolah mengatakan bahwa dia juga mencintaiku, entah aku yang memang bodoh, atau apapun aku tidak tau.

Dadaku mulai sakit lagi, ini seperti penyakit yang sedang kumat, membuatku harus duduk untuk menenangkannya. Aku tak bisa seperti ini, aku tak bisa tanpanya .

"Hallo" aku mengangkat telephone, jelas itu dari dia.

"Hallo sayang, kamu kemana aja sih aku telepone ga diangkat angkat, sms aku juga gak kamu bales, kamu dimana sekarang ?"

Aku tak bisa berkata lagi aku hanya menangis dadaku terasa sakit lebih sakit dari sebelumnya ,

"Hallo , pril , prilly ?" Ucapnya lagi

"Y... ya, aku baik baik saja" ucapku yang langsung menutup telephone nya, aku tak tau apa yang harus aku lakukan.

Mungkin aku harus ke taman karena biasanya taman selalu membuatku tenang.

Aku mengemudikan mobilku , menuju taman, aku benar benar hancur , tidak bisa berhenti menangis, musik di dalam mobilku membawaku jatuh kedalam keterpurukan , aku mengganti channel lain dan ternyata sama. Sia sia saja. Aku memilih untuk mematikan radio sialan itu. Bahkan rasanya aku mulai tidak menyukai musik, hatiku masih berasa tersayat sayat. Mungkin ada lubang yang benar benar besar menganga dihatiku , mencoba untuk berteriak.

Aku sampai di taman, ku parkirkan mobilku. Aku berjalan mencari sebuah bangku kosong , aku menemukannya aku sedikit mempercepat jalanku menuju bangku itu , tapi setelah aku hampir sampai ku lihat 2 orang sepasang kekasih mendudukinya , sial.

Aku memperhatikan mereka Wanitanya tampak menangis marah , sedangkan pria nya sedang berlutut seperti meminta maaf pada wanitanya, laki laki itu menggenggam tangan wanita itu.

Aku mendekat memastikan bahwa aku tidak salah melihat ,

DEGG .......

Aku merasa tubuhku akan ambruk, aku bergetar, dan untung aku berhasil berpegangan pada tiang lampu. Aku sulit percaya dengan apa yang kulihat , air mataku terjatuh ....

"BUKKKK" satu buah tonjokan mendarat mulus di mulut pria itu ,

"Ngapain lo deket deket sama adek gue , brengsek !! gak usah ganggu dia lagi , lo itu brengsek , lo pacaran sama ade gue sementara lo jalan sama cewe lain , dan lo .....(ucapannya agak terhenti saat dia mengatakan) lo juga pacaran sama cewe guee. Pergi lo anj*ng." Teriaknya kasar , orang itu terlihat marah , tapi kemarahannya seketika hilang saat melihatku hampir jatuh ..

"Prilly" pekiknya memanggil namaku ,

Semuanya menatapku sekarang. Aku tak menghiraukan panggilan itu , mataku fokus pada pria yang brengsek itu.

"Haa.. halik.." ucapku terbata sambil menangis. Halik berlali ke arahku, memegang tanganku merasa menyesal

" prilly sayang aku bisa jelasin, aku .... akuu.... " ucapnya terburu buru tetapi bingung dengan apa yang harus di katakannya,

"Apa ? Apa lagi yang mau kamu jelasin Ha ?! Gila yahh selama ini aku disini, setia sama kamu, aku selalu jaga hati aku buat kamu, tulus mencintai kamu, tapi apa ? Ini yang kamu bilang cinta ? Ini yang kamu bilang kamu sayang sama aku ? Ini ? HA ?!! JAWAB HALIK !!!! " teriakku , emosi ku sungguh meluap , aku tak sanggup halik benar benar brengsek !!!

"Tapi prill... "

" sayangg kamu ngapain disini ?" Seseorang merangkulnya. Membuat aku membelalakan mataku, wanita mana lagi ini ? Dengan berapa wanita halik menyelingkuhi ku ?

"PLAAAAKKK" tanganku reflek menamparnya. Aku melangkah pergi , tapi dia menahanku , tidak bukan halik , tapi wanitanya , dia menggenggam tanganku sangat erat , membuatku merasa sakit ,

"Eh cewek jalang , ngapain lo tampar tunangan gue ha ? Jangan berani berani ya lo !!! Cantik juga ngga " ucapnya kasar membuatku ingin sekali menampar wajahnya, tapi tak bisa tanganku terlalu erat di genggamannya " lepasin gue" aku mencoba melepaskan tanganku , "plaaakkkk" satu tamparan panas sukses mendarat di pipiku,

"Apa apaan sih lo, kasar banget jadi cewe " ucap seorang pria , tapi itu jelas bukan halik , pria itu aliando, ya aku ingat sekarang mungkin wanita ini adalah pacarnya , atau tepatnya mantan pacarnya yang kejam , sama seperti halik , "ayo pril kita pergi dari sini" ajaknya menggandeng tanganku menjauh dari 2 orang yang saling mencintai itu , aku berjalan bersama ali dan di susul oleh adiknya , yang juga menangis sama sepertiku .

"Prill !!!!" Suara halik masih terdengar tapi dia tidak mengejarku , aku malas menoleh, aku tetap berjalan tidak mempedulikannya. Aku merasa sangat sakit , kepalaku pusing mungkin karena shock semuanya terasa Gelap .


makasih yaa yang uda setia baca .  Maaf jelek .
Please comment and vote .
Thank you

CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang