-Pertengkaran Ibu dan Anak-

1.9K 379 27
                                    

Hari ini Suny dapat undangan pesta dari teman sekolahnya, tapi pesta tersebut dilangsungkan malam hari, pajamas party sih lebih teoat Suny sih sudah izin dengan ayahnya, awalnya Chanyeol melarang, tapi kemudian setelah ia tahu bahwa yang mengadakan pesta adalah anak salah satu koleganya, maka Chanyeol pun mengizinkan, dengan satu syarat yaitu pulang harus di jemput oleh dirinya. Dan Suny tidak keberatan dengan hal itu.

izin ayah ceklis.

Tugas Suny hanya tinggal meminta izin ibu nya.

Suny sih percaya diri, pasti ibu nya memberi izin, karna ayahnya sudah memberi izin pasti ibu nya akan mengikuti keputusan ayah nya.

Kyungsoo sedang duduk menontom berita saat Suny tiba-tiba duduk disamping nya dan mulai bersandar manja pasa tubuhnya.

"Ada apa? Kakak mau beli apa?" To the point
"Ihhh ibu"
"Kenapa? Benar kan kakak ada mau nya seperti ini kepada ibu?"
"Hehehe benar sih"
"Yasudah katakan, apa mau kakak?" Kyungsoo mengambil remot dan mengecilkan volume televisi.
"Eumh... begini bu, hari ini Haneul berulang tahun yang ke 17, dan aku di undang"
"Lalu? Kakak mau minta beli kado untuk Haneul? Tadi ibu lihat kakak bicara dengan ayah, itu bukan meminta uang untuk beli kado?"
"Ihh ibu ini sudah ibu ibu sekali deh"
"Ya memang ibu sudah ibu ibu, bagaimana sih anak ini!"
"Bukan! Ibu tuh sudah seperti ibu-ibu yang main potong pembicaraan anaknya begitu saja"
"Oh... kakak belum selesai, ibu kira sampai di situ saja, jadi bukan masalah kado? Lalu apa?"
"Iya... jadi.." Suny mulai gugup " Haneul mengadakan pesta ulang tahun nya itu pukul 10 malam, jadi ini acara pajamas party begitu loh ibu, pesta yang mengundang semua teman-teman itu besok"
"Malam? Jadi kakak menginap?"
"Tidak, kan ayah dan ibu tidak memperbolehkan"
"Lalu? Maksud kakak, mau pulang tengah malam?"

Suny mengangguk.

"Perasaan ibu tidak enak saat kakak bilang mau pulang tengah malam, jangan pergi ya?" Kyungsoo menolak dengan nada halus.

Tapi nampak nya Suny kesal, karna reaksi ibu nya tidak sesuai ekspektasi.

"Kenapa bu? Ayah sudah bilang boleh kok" dengan nada mulai meninggi.

Bisana gejolak anak muda. Di larang sedikit sudah naik 7 oktaf.

"Kenapa kakak marah?"
"Karna aku ingin pergi bu"
"Tapi ibu bilang kan tidak boleh"
"Kenapa? Ayah akan menjemput aku kok"
"Bukan masalah itu! Perasaan ibu tidak enak saat Suny bilang ingin pergi malam ini, jadi ibu minta tolong sekali, kakak tidak pergi ya?"
"Aku aman bu, lagipula aku itu hanya berada dirumah Haneul, bukan di jalan"
"Dimana pun itu, kalau ibu bilang tidak ya tidak!" Kyungsoo sudah benar-benar marah kali ini.

Chanyeol yang mendengar keributan keluar dari kamar nya. Ia melihat istri dan anaknya sedang bertengkar perihal izin pergi Suny malam ini. Seketika ia merasa bersalah karna tidak berdiskusi dahulu dengan istrinya.

Meskipun begitu, Chanyeol memutuskan untuk tidak menghampiri kedua wanita kesayangannya itu. Karna menurut Chanyeol, kalau ia bergabung, maka ia harua memihak satu dari kedua nya. Dan Chanyeol tidak suka hal itu.

"Ayah"
"Astaga Benji, kau mengagetkan ayah" Benji tiba-tiba berdiri disamping Chanyeol.
"Suny dan ibu kenapa?"
"Astaga Benji! Kakak dong, jangan Suny Suny saja kau ini!
"Apa panggilan kakak itu lebih penting dari ibu dan Suny yang bertengkar disana saat ini
ayah? "
"Ahhh iya benar"
"Kenapa mereka bertengkar?"
"Kakakmu meminta izin pergi malam ini ke pesta ulang tahun teman nya, tapi tidak di izinkan oleh ibu"
"Baguslah, aku juga tidak mau dibangun kan ayah malam-malam untuk temenim ayah jemput Suny"
"Anak ini! " Chanyeol geleng geleng kepala liat kelakuan dingin anak lelaki nya ini. Mirip siapa sih?
"Terus kenapa ayah cuma mengintip? Tidak mau melerai?"
"Apa kau bisa memilih antara fisika dan biologi?"
Benji menggeleng, ia sudah paham sekarang. jadi se rumit itu ya memilih antara ibu dan kakak nya.
"Benji, ayo kita ke cafe"
"Ayah mau apa?"
"Ayah butuh coffee, sudah pusing mendengar pertengakaran mereka yang tidak kunjung reda"

Chanyeol melewati ruang televisi, karna ingin pergi ke cafe dengan Benji.

Tiba-tiba Suny memanggilnya.

"Ayah, ibu jahat!"  Kemudian Suny memeluk ayahnya.
Chanyeol mengelus punggung anaknya.
"Kakak, bukan ayah tidak sayang dengan kakak, tapi Suny harus belajar dewasa dan menyelesaikan masalah Suny sendiri, ayah tidak bisa bantu Suny ataupun memihak ibu, karna masalah ada pada kalian. Kalau ayah ikut campur, bukan kan kalian akan kesal karna ayah memihak salah satu dari kalian? Jadi ayah tinggal kalian berdua, selesaikan dengan diskusi yang tenang, tidak usah berteriak, oke?"

Suny yang sudah menangis karna kesal, semakin kesal karna tidak mendapat pembelaan dari sang ayah.

"Sayang, aku dan Benji pergi ke coffee shop depan, tolong selesaikan malam ini juga, oke? Atau mau tidak mau aku harus turun tangan" ujar Chanyeol santai, tapi penuh dengan penegasan.

Kyungsoo mengangguk.

Setelah Chanyeol dan Benji pergi. Kyungsoo kembali membuka suara.

"Kakak apa tidak capek merengek?, ibu tanya. Apa sekarang lebih penting teman-teman kakak di bandingkan dengan ibu?"

"Bukan begitu bu, ibu penting. Tapi itu tidak ada kaitannya dengan pesta hari ini kan? Tolong lah bu"

"Tentu saja ada, kalau ibu lebih penting maka kakak akan menuruti ibu dan tidak pergi"

"Aku tidak paham dengan ibu! Aku benci ibu!"

Suny lari ke kamarnya sambil menangis.

Kyungsoo pun tidak kalah sedihnya manakala mendengar bahwa Suny membenci dirinya.

Bukan tanpa alasan, Kyungsoo juga bukan orang tua yang kolot kok, Suny tau itu. Pesta bukan hal yang tabu untuk nya. Hanya saja tidak untuk malam ini. Entah kenapa perasaannya mengatakan untun melarang Suny pergi. Ada sesuatu yang mengganjal. Entah apa ia juga tidak tau. Yang jelas tiba-tiba perasaannya menjadi tidak tenang saat Suny meminta izin pergi. Ini kah yang disebut naluri seorang ibu?

Waktu terus berjalan. Tak terasa hari sudah malam.

Akhirnya Suny tidak jadi pergi karna rupanya anak itu tertidur karna lelah menangis.

Kyungsoo berniat meminta maaf tadi, tapi melihat anak nya sudah tertidur pulas maka Kyungsoo pun mengurungkan niat nya.

Chanyeol sudah kembali. Mereka sudah berada di atas ranjang.

"Bagaimana? Sudah selesai kan?"
"Belum, Suny menangis dan pergi ke kamarnya sebelum pembicaraan kami selesai"
"Apa aku harus turun tangan sayang?"
"Tidak usah, aku akan minta maaf kepadanya besok, mungkin aku juga keterlaluan"
"Aku penasaran, mengapa kau bersikeras tidak membolehkan Suny pergi?"
"Aku pun tidak tahu, hanya saja persaan ku tidak enak Park"
"Kalau dipeluk begini? Sudah enakan belum?" Sempat-sempat nya bercanda ayah satu ini.
"PARK CHANYEOL! Tidur diluar!"
"Aduh, oke oke maaf sayang " Chanyeol ngeri.

Tak berapa lama Chanyeol mendapat telfon dari asisten nya.

"Apa? Rumah pak Moon kebakaran? Bagaimana bisa?" "Astaga.. baiklah"

"Park! Ada apa?"
"Rumah kolega ku kebakaran"
"Ya Tuhan, lalu bagaimana kondisi kolega mu itu?"
"Ia baik-baik saja, karna sedang berada diluar kota, tapi anak nya terkena luka bakar di tangannya dan cukup serius"
"Astaga Park"
"Kau tau sayang, naluri mu sudah menyelamatkan putri kita" ujar Chanyeol.
"Mengapa begitu?"
"Karna rumah yang terbakar itu adalah rumah Haneul, teman Suny yang berulang tahun kemari "
"Ya Tuhan" seketika Kyungsoo lemas. Bayangkan kalau saja tadi malam ia memberi Suny izin. Mungkin.....

Tidak... tidak, membayangkannya saja Kyungsoo tidak sanggup.

Kyungsoo memeluk Chanyeol "Aku sangat lega Park, mengambil keputusan tepat semalam"
"Iya sayang. Aku juga sangat bersyukur sekaligus bersalah. Karna aku sempat mengizinkan dia pergi"
"Tidak apa-apa yang penting pada akhirnya dia baik-baik saja, aku lega"
"Yasudah ayo kita tidur, kau butuh istirahat, lelah sekali kan habis marah-marah?"
Cubitan pun melayang.

Chanyeol Family SeriesWhere stories live. Discover now