XL

3.1K 214 150
                                    







ARE YOU READY FOR THE LAST PART?



YAKIN?





YAKIN GAK NIH?



OKE.



SIAPKAN SANDAL!





EH, SIAPKAN BANTAL!





LOH, SIAPKAN MENTAL MAKSUDNYA.













OKE, KEEP CALM AND STILL VOMENT!







WARNING!
Terdapat adegan kekerasan. Diperingatkan dengan keras agar tidak menirukan adegan tersebut dan mempraktikkannya dimanapun, kapanpun, dan pada siapapun karena itu termasuk tindak pidana yang diatur dalam undang-undang.

Tidak semua adegan dapat dicontoh. Bagi yang merasa dibawah umur (<15th) diperingatkan keras agar tidak menirukan adegan yang tidak semestinya. Kalau bisa gak usah baca dulu, ya. Jangan baca sambil makan atau apapun, fokus!

Cerita ini hanya fiksi dan diharap para pembaca hanya mengambil sisi positifnya dan dapat menangkap amanatnya.

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

Jadikan kitab agamamu sebagai bacaan utamamu.

DON'T VORGET TO VOMENT!

Sorry for all of typo!

All of cast still belong to group, agancy, and fandom.

Jangan lupa bersyukur hari ini!

Thank you.

-♡-









"BAGAIMANA BISA KALIAN KECOLONGAN?"

"BAGAIMANA BISA WANITA IBLIS ITU MASUK KE RUMAHKU DAN MELUKAI DUA MENANTUKU!?"

"JAWAB! KALIAN PUNYA MULUT ATAU TIDAK? KALIAN MAU MATI HAH!?"

Srash

Srash

Srash

Jeon Hyungsik, kepala keluarga Jeon yang tidak bukan adalah ayah dari tujuh pria tampan itu baru saja memenggal kepala delapan orang penjaga rumahnya. Iris matanya yang merah itu terlihat begitu menyeramkan ditambah lagi pedang di tangannya yang masih basah oleh darah. Saat ini, Tuan Jeon Hyungsik sedang marah besar.

"PENJAGA!"

Sekali lagi pria berusia ratusan tahun itu berteriak membuat beberapa orang pengawal rumahnya datang membungkuk hormat di depannya.

"Bawa mayat pekerja tidak becus ini." Titahnya.

Setelah mengatakan itu, dia langsung melesat menuju ruang dimana dua menantunya sedang ditangani.

"Bagaimana?" tanyanya saat tiba disana.

"Keadaan Jennie lebih baik dari sebelumnya. Untungnya Lee Hwang tidak menancapkan pisau itu ke jantungnya. Jika iya, aku tidak tau lagi." kata Seulgi.

Don't Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang