"Siapa kalian,"Kenapa kalian menolongku,"Apa kita pernah saling mengenal sebelumnya" tanya Mila panik,"Tenanglah nona,kami tulus menolongmu" jawab dua orang pria tersebut,"Kita mau kemana nona" tanya salah satu dari mereka,"Entahlah,aku sendiri tidak tahu,ini hari pertamaku bekerja tapi ...."jelas Mila sedih,"Jangan menangis nona maafkan kami,untuk sementara nona bisa ikut bersama kami" jelas mereka,"Tidak terima kasih,aku harus segera mencari pekerjaan,"tolak Mila,"Nona,kau baru saja mengalami kejadian buruk,kami mohon ikutlah bersama kami selama beberapa hari,"Kami berjanji akan mencarikan pekerjaan baru untukmu" ucap mereka bergantian,"Apa aku bisa percaya pada kalian,"tanya Mila serius,"Bisa nona,beri waktu kami 1 minggu,saya pastikan nona mendapatkan pekerjaan baru" ucap mereka meyakinkan,"Baik,aku percaya tapi jika kalian berbohong,aku pergi" jawab Mila,"Baik nona terima kasih,kami tidak akan mengecewakan anda nona" jawab mereka sambil tersenyum,"Saya butuh bukti bukan janji" ucap Mila lebih tegas,"Ya nona,sebentar lagi kita akan sampai,dan kami akan kembali ke Bandung untuk mengambil semua keperluan anda" jelas mereka meyakinkan,"Baiklah ini kunci rumah kosku ku harap kalian bisa dipercaya,ucap Mila"Terima kasih nona,kami akan segera kembali,"Kita sudah sampai nona selamat istirahat" ucap salah satu dari mereka,Selamat datang nona mari kami antar ke kamar" ucap sepasang suami istri yang menyambut Mila,"Siapa kalian,tanya Mila takut,"Jangan takut nona,kami hanya penjaga Villa ini,dan kami akan mengurus semua keperluan anda selama disini"jelas mereka,"Baiklah tunjukkan dimana kamarku,aku lelah sekali" tanya Mila,"Silahkan pilih saja nona,semua kamar masih kosong" jawab mereka ramah,"Baiklah,aku pilih kamar di atas,bisa antar aku kesana" tanya Mila,"Siap nona,mari saya antar jawab ibu itu,sementara suaminya sudah kembali bekerja. "Terima kasih" ucap Mila saat tiba di kamarnya,"Nona ada sedikit perlengkapan di lemari,anda bisa memakainya" jelas ibu itu sebelum keluar dari kamar Mila,"Baiklah terima kasih" jawab Mila.
Farhan dan temannya sudah kembali dari Bandung,tapi ketika masuk ke Villa,ponsel Farhan berdering ternyata itu dari Kevin,"Hallo,ada apa menghubungiku" tanya Kevin panik
"Bos,nona Mila hampir saja mengalami kejadian buruk,dan dia terpaksa keluar dari pekerjaan barunya,"Lalu bagaimana keadaannya, dimana dia sekarang" tanya Kevin panik,"Dia baik-baik saja,dia tinggal di Villa puncak "jelas Farhan,anak buah Kevin,"Tapi kami terpaksa berjanji akan memberinya pekerjaan, agar dia mau ikut bersama kami,"Kira-kira apa pekerjaan yang cocok untuknya bos" tanya Farhan,"Berikan pekerjaan apapun padanya,asal kalian tetap bisa mengawasinya, tapi kalian harus hati-hati aku tak ingin dia curiga lalu pergi" jelas Kevin mengingatkan,"Baik bos kami akan lebih berhati-hati,"Siapa yang menyuruh kalian sebenarnya" tanya Mila berdiri di belakang Farhan,Kevin yang mendengar suara Mila segera mematikan panggilannya,"Jangan salah paham dulu nona,aku sedang menghubungi temanku yang memang seorang bos di perusahaan terkenal" aku ingin merekomendasimu bekerja di perusahaannya" jelas Farhan,"Oh,maaf aku salah paham padamu,sekali lagi terima kasih sudah menolongku" ucap Mila lalu berlari masuk ke dalam Villa."Maaf bos,aku tidak tahu jika nona Mila mendengarnya "ucap Farhan menghubungi Kevin kembali,"Tidak masalah,"Apa dia curiga padamu" tanya Kevin, "Sejauh ini,aku masih bisa mengatasinya bos"jawab Farhan."Bagus lakukan semuanya dengan baik,jangan hubungi aku sampai aku menghubungimu,aku tak ingin dia semakin curiga padamu"jelas Kevin mengingatkan,"Baik bos,tapi sampai kapan kita akan berbohong padanya,"tanya Farhan,"Setidaknya sampai aku kembali dan menyelesaikan semua urusanku dengan Clara",jelas Kevin Baik bos saya mengerti ucap Farhan mematikan panggilannya,"Maaf nona ini barang-barang anda,tapi saya pinjam cv anda untuk melamar pekerjaan besok" jelas Farhan,"Ya, aku mengerti terima kasih banyak bantuannya"jawab Mila tersenyum.Di singapura,Kevin dan Karina berbincang bersama,"Vin,aku akan pulang ke Bandung setelah kau sembuh,"Suamiku mulai berulah lagi" jelas Karina sedih,"Berbagilah denganku,jika itu membuatmu lebih baik" ucap Kevin mencoba menenangkan sahabatnya,"Kau tak akan pernah mengerti masalahku karena kau belum menikah" ucap Karina lirih,"Kau mengejekku rupanya aku memang belum menikah tapi aku selalu berusaha menjaga perasaan wanita" jelas Kevin tersenyum,"Baiklah jika kau memaksa tapi berjanjilah kau tak akan menertawakanku, jika aku menceritakan semuanya" ucap Karina memohon,"Ya aku janji"jawab Kevin,"Aku dan suamiku menikah karena dijodohkan oleh nenekku,"Beberapa bulan kemudian aku mulai mencintainya,tapi saat itu juga aku baru mengetahui kenyataan pahit bahwa dia suka bermain perempuan,dia bahkan tak segan mengeluarkan uang berapapun demi memenuhi nafsunya,"Sejak saat itu aku tak pernah lagi mau disentuh olehnya."
"Setahun yang lalu di depan jenazah kedua orangtuanya dia berjanji untuk berubah dan setia bersamaku, tapi kemarin,aku baru dapat kabar jika dia mulai bermain api dengan sekretaris barunya,"jelas Karina,"Lalu bagaimana hubungan dengannya," tanya Kevin,"Sejauh ini baik-baik saja bahkan kami berencana mengadopsi anak tahun depan"jelas Karina sambil menangis,"Tunggu,kau sehatkan kenapa kau tidak mencoba punya anak sendiri,siapa tahu suamimu bisa berubah" tanya Kevin hati-hati,"Tidak itu terlalu beresiko untukku dan untuk bayiku nantinya" jelas Karina semakin terisak,"Apa maksudmu,"Kanker serviks" tanya Kevin pelan, "Ya,itu yang aku takutkan,aku memang mencintainya,tapi aku tak ingin cinta yang ku punya justru menghancurkan hidupku" jelas Karina mencoba kuat,"Lalu kenapa sampai saat ini kau masih bertahan bersamanya" tanya Kevin, "Permintaan nenek jawab Karina singkat,"Lagipula dalam keluargaku tidak ada perceraian kecuali maut yang memisahkan" jelas Karina tersenyum,"Hai dengarkanku,kau dan suamimu ibarat sebuah rumah,jika salah satu fondasinya runtuh,apa kau akan tetap bertahan disana dan menghabiskan sisa hidupmu diantara reruntuhan itu,"Jangan bodoh Karina,kau harus keluar untuk menyelamatkan diri karena aku yakin ada kebahagiaan untukmu di luar sana,"jelas Kevin,"Kau benar vin,tapi rasa cintaku padanya masih sangat kuat,aku yakin suatu saat dia bisa berubah,"jelas Karina,"Karina kau mau menunggu sampai kapan,kau sudah menikah 2 tahun tapi dia belum menujukkan perubahan,jika kau yakin dia akan berubah lakukan tugasmu sebagai istri,mungkin dia akan lebih sayang dan perhatian padamu,"Pikirkan semua baik-baik, pilihan ada di tanganmu "jelas Kevin meninggalkan Karina.
