(S) Sesuatu Yang Baru

953 100 6
                                        

Yeol, kamu masih inget ga waktu tiga bulan setelah kita resmi pacaran aku ngajak kamu kerumah kakak aku di Jatinangor ?

Kamu taukan yeol, mengunjungi rumah kakakku sudah jadi rutinitasku setiap bulannya untuk sekedar melihat perkembangan keponakan-keponakanku yang kini sudah ada tiga. Dan waktu itu aku ragu untuk ngajak kamu ikut kerumah kakak aku, tapi keraguanku terhapus karena ternyata kamu jawab mau ikut sama aku, Yeol. Aku senang, setidaknya kamu kenal salah satu anggota keluargaku meskipun saat itu seharusnya aku mengajak kamu masuk kerumahku terlebih dahulu untuk bertemu ke dua orangtuaku, namun aku bukan seperti anak perempuan lainnya yang ketika masih duduk dibangku SMA sudah berani mengajak pacarnya kerumah, aku bukan perempuan seperti itu. Terlebih ayahku yang sangat protektif kepada semua anak perempuannya, meskipun setelah itu Ibuku akan membela dengan kata-kata "Dari pada diluar dilihat tetangga mending dibawa kerumah aja, ngobrol diruang tamu." Begitu katanya.

Diperjalan kamu banyak diem, Yeol. Kamu sadar gak? Kamu kayak nerves, duduk kamu aja sedari tadi tegak, aku yakin kamu pegel. Sampe aku nyoba muterin lagu lewat audio dimobil kamu, aku play lagunya Troye Sivan yang judulnya Youth itu lagu kesukaan kamu, kesukaan aku juga. Aku sengaja nge-play lagu itu mancing kamu biar kamu rileks, kamu kayak mau ketemu orang penting tau ga Yeol?

Hingga tersadar umpanku berhasil, kamu ikut nyanyiin lagu itu. Kamu jadi ga setegang tadi, tapi badan kamu kenapa tetap tegak, Yeol?

"Yeol, kamu bukan lagi mau ketemu polisi buat diintrogasi loh. Biasa aja kenapa?" ucapku

"Kamu kayak aku juga ga waktu sama aku diajak kerumah buat ketemu mamah?" jawabnya

"Aku ga setegang kamu loh, kamu hari ini ketemu kakak ku, bukan orangtuaku. Tenang bro.."

Aku lalu menepuk-nepuk pundaknya yang tegak itu. Pundak yang selalu menjadi pondasi kuat ketika aku mengantuk ingin tidur namun jauh dari kasur yang empuk. Pundak yang selalu menjadi pondasi yang kuat ketika aku ingin menangis.

Sampai dirumah yang terlihat minimalis, bercat ungu dengan segala perabotan lainnya juga yang berwarna ungu karena warna itu adalah warna kesukaan kakak ku. Aku juga suka warna ungu dibandingkan warna biru, hijau, atau bahkan pink. Tapi tolong jelaskan, warna ungu itu mengapa di identikan dengan 'kata' jomblo? Mengapa? Aku tidak terima itu. sangat tidak terima.

Yang membuka-kan pintu kali ini si anak kedua yang cantik nan lucu, namanya Keysha. Karena biasanya yang sering membukakan pintu untukku itu si anak pertama yang kini belum pulang sekolah. Begitu melihat ternyata tamu itu adalah tantenya, Keysha langsung loncat kepadaku dengan mengangkat kedua tangannya meminta agar aku menggendongnya. Kamu cuma senyum-senyum liat aku gendong anak kecil, Yeol. Huh, dasar.

Tidak terasa, sudah dua jam aku dirumah kakak ku. Aku juga udah dapet info tentang kamu yang terbaru, kamu ternyata suka anak kecil ya, Yeol? Dari kita tiba, aku ngenalin kamu ke kakakku lalu kita ngobrol banyak hal, terus selebihnya kamu yang main dengan Keysha bersama adiknya yang masih bayi diruangan bermain yang bisa terlihat dari tempat aku duduk sekarang bersama kakakku. Kamu lepas Yeol, maksudku ekspresi kamu natural tanpa adanya hal yang dibuat-buat, kamu beda dari biasanya.

"Gi, aku haus.." ucap kamu Yeol minta aku untuk membawakan air minum

"Kalau cape kesana aja, mereka udah waktunya tidur ko." Kataku sambil mengantarkan segelas air

"Aku keliatan ganteng ga kalau lagi main sama anak kecil gini, Gi?"

"Biasa ajasih," jawabku lalu pergi

Asal kamu tahu, kegiatan apapun kalau yang lakuin itu kamu, kegantengan kamu ga sedikitpun berkurang buat aku, terlebih lagi kegantengan kamu bisa naik kalau kamu ngelakuin sesuatu yang positif, kayak tadi misalnya.

Hingga tak terasa langit sorepun kini telah tergantikan dengan langit malam, menandakan bahwa kita harus pulang. Terdengar permohonan dari Keysha yang memohon supaya Om Chanyeol jangan ikut pulang katanya, aku rasa Keysha mulai suka sama kamu Yeol. Aku cemburu nih.

Sampai aku sama kamu harus main petak umpat supaya Keysha gak menemui kita, namun hasilnya nihil. Karena ketika aku sama kamu mengumpat dibalik pot besar diluar rumah, aku ga bisa nahan ketawa karena wajah kamu yang didepan aku saat itu amat sangat tidak terkontrol Yeol, wajah kamu kayak seseorang yang takut ketahuan oleh aparat kepolisian tau ga? Akhirnya Keyshapun berhasil menemui aku dan kamu.

Tidak lama darisitu, akhirnya suami dari kakak aku pun tiba. Dan berhasil membawa Keysha kepangkuannya dan tidak merengek lagi ketika kita pamit untuk pulang.

Aku masih ingat, diperjalanan pulang aku sempat menyatakan sesuatu yang buat pipi kamu memerah. Aku bilang,

"Yeol, aku suka sama cowo yang suka sama anak kecil,"

Tapi setelah itu kamu malah ketawa, aku gangerti dimana letak ke-lucu-an dari kata-kata aku barusan? Aku mau marah sebenernya saat itu, aku pikir kamu ga peka sama apa yang aku omongin. Tapi aku salah karena kamu langsung jawab,

"Aku juga suka sama cewe yang ada disamping aku sekarang,"

Kamu sadar ya aku bilang gitu itu buat kamu, mangkanya kamu ketawa kan? Aku ingat banget kamu ngomong itu sambil ngasih senyuman kamu kearah aku, aku yang dengarnya langsung mengangkat tangan kanan aku yang bermaksud akan memukul lengan kamu lalu berkata, 'Apasih gombal' namun ternyata gagal, karena kamu berhasil nangkap tangan aku lalu tanganku kamu genggam.

"Cukupya tadi aku dipukul-pukul sama Keysha," ungkap kamu

"Yeee, suudzon sih orang aku mau sayang-sayang kepala kamu juga," kataku bohong

"Yaudah coba kalau gitu sekarang nih sayang-sayang kepalaku," kamu bilang gitu sambil nyodorin kepala kamu kearahku Yeol, miring-miring gitu, hahaha kamu lucudeh

"Hahaha, ga ah, moodnya udah ilang, hahaha"

"Dasar tukang alibi cap gomeh,"

Kamu bilang aku kayak gitu sambil rangkul pundakku lalu kamu narik leherku dan kepalaku kamu ketek-in, padahal kamu lagi nyetir Yeol. Terus abis itu aku malah jewer telinga sebelah kanan kamu pake tangan kanan aku ya, Yeol? Ini pertama kalinya aku sebebas ini megang anggota badan kamu yeol, aku kemarin-kemarin canggung mau pegang pipi kamu yang tiba-tiba selalu berubah warna jadi merah kalau aku bilang sesuatu yang sweet ke kamu, tapi sekarang aku selepas ini, tanpa rasa canggung. Eh canggungsih, takut kamu marah. Tapi selanjutnya kamu bilang,

"Aku berhasil ya bikin kamu ga secanggung kemarin-kemarin? Kamu jadi keliatan Seulgi yang aslinya tauga? Aku suka seulgi yang kayak tadi."

Dan dari detik itu, hubungan kita ga-se-kaku hari-hari sebelumnya kan, Yeol?

--

--

Makasih yang udah baca, jangan lupa untuk love and comment ya!

GOMAWOYO, CHINGUDEUL^^

HomeWhere stories live. Discover now