Part 22

5.8K 341 60
                                    

Sambil dengerin lagu Dewa 19 yang judulnya Risalah Hati 😇😇😇 okeoke?

Typo bertebaran :v

"Dit udah malam balik yuk." Ajak Veranda balik. Dito pun mengangguk mengiyakan.

"Balik ke rumah atau apartemen?" Tanya Dito penasaran.

"Apart aja." Jawab Ve singkat sambil tersenyum seadanya. Keduanya keluar dari mall elit di Jakarta. Keduanya terdiam. Ve memandang ke arah jalan. Ia sudah menduga kalau keluarganya menjodohkannya dengan Dito. Melihat hubungan Salim bersaudara yang dekat dengan Kinal, apa salahnya ia menerima perjodohan itu? Karena Kinal akan berpikir dua kali jika Ve menggunakan Kemal dan Dito sebagai ancamannya pada Kinal. Sejauh apapun kamu berlari, selalu ada cara untuk membawamu kembali Kinal, batin Veranda sambil tersenyum tipis. Tentunya tanpa sepengetahuan Dirp karena cowok itu sedang fokus menyetir.

Sebuah mobil tiba di komplek perumahan elit nan mewah. Terlihat sosok cewek berambut sebahu sedang bersiap turun dari mobil BMW keluaran terbaru berwarna biru gelap. Kinal tersentak saat Kemal menahan tangannya.

"Nal." Tahan Kemal saat Kinal hendak turun. Kinal menoleh bingung.

"Kenapa kak? Ada yang mau diomongin?" Tanya Kinal pelan. Perasaannya mendadak tidak tenang. Dari cara Kemal menahan lengannya sepertinya pembahasan ini terlihat serius. Kemal terlihat ragu. Apakah harus sekarang? Tapi kecepetan. Tapi? Ah! Batin Kemal frustasi.

"Kak Kemal." Panggil Kinal pelan yang membuat cowok itu tersentak dari pikirannya.

"Eh hmmm gimana ya? Maaf ya nahan kamu lama. Boleh minta sesuatu?" Tanya Kemal hati hati. Ia takut Kinal marah padanya.

"Hm apa kak?" Tanya Kinal dengan nada ragu ragu. Entah kenapa Kinal merasa permintaan kakak kesayangannya ini bersifat sakral. Namun ia bimbang untuk menerima atau menolak.

"Boleh.......boleh tutup mata kamu? Cuma bentar kok." Kata Kemal dengan nada terdengar gemetar disana. Kinal menarik nafas pelan. Ia juga penasaran apa yang diinginkan Kemal darinya. Kinal perlahan menutup mata. Memasrahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa atas tindakan Kemal yang membuatnya penasaran setengah mati. Perlahan Kemal mendekatkan wajahnya pada wajah Kinal. Kedua tangannya menangkup wajah Kinal lembut tapi pasti. Bismillah, ucap Kemal dalam hati.

CUP!!!

Kinal merasa dahinya basah. Ya, Kemal mendaratkan kecupan di dahinya. Cowok dingin itu mencium keningnya lembut dan penuh perasaan. Kinal meresapi segalanya. Ciuman yang biasa dilakukan oleh keluarganya dan Veranda, kini ia dapatkan oleh sosok yang sudah dianggap sebagai kakak laki lakinya sendiri. Ingin marah, tapi untuk apa? Ingin meresapi, hati dan cintanya sudah terkunci untuk gadis yang berkali kali menyakitinya. Namun jika boleh jujur, inilah ciuman tertulus dan membuatnya nyaman. Dari sekian mantan prianya. Sebelum ia jatuh cinta pada Veranda sahabatnya sendiri.

"Maaf kalau aku lancang. Namun aku hanya memberikan kepada wanita yang berharga di hidupku, selain mama kandungku. Kamu, wanita yang paling kusayangi setelah mama. Yaudah kamu turun gih udah malam. Salam buat bunda, ayah, dan kak Nadya ya." Ujar Kemal panjang lebar sambil tersenyum tulus pada adik kesayangannya. Jauh di lubuk hatinya,Kinal merasa sangat bersalah pada Kemal. Sekalipun ia mencoba mengubur cintanya pada Veranda, bukan pada Kemal lah hatinya berlabuh. Dari dulu hingga sekarang, perasaannya pada Kemal tetap sama. Sebatas rasa sayang adik kepada kakaknya.

"Kakak juga langsung pulang ya. Udah malam. Makasih buat dinnernya." Ujar Kinal tersenyum setulus mungkin. Senyum yang ia harap Kemal memandangnya tidak dengan kecurigaan semata. Meskipun ia sadar Kemal bukanlah orang yang mudah dibohongi. Semoga Kemal tidak mengetahui orientasiku, batin Kinal penuh harap.

Apa Maumu?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang