Tumben sekali tidak ada sticky note di lokernya, tapi mungkin Jimin sudah bosan memberinya sticky notes. Dengan perasaan kecewa, gadis itu berjalan menuju kelasnya. Ternyata Jimin belum datang. Tapi sebuah sticky note tertempel di mejanya.
You ready?
Jungkook datang menemuinya, membuatnya bingung. Siapa yang mengiriminya ini? Dan tumben sekali Jungkook datang pagi-pagi.
"Jungkook?"
Tunggu.
Kenapa wajah Jungkook pucat? "Kau kenapa, Jungkook?"
"Jimin..."
"Jimin dimana? Kenapa?" Gadis itu merasa tangannya mulai berkeringat dingin dan bergetar, semua kekhawatiran menjangkitnya dari kepala sampai kaki.
"Loker." Dan dengan begitu Hyera berlari.
Meninggalkan Jungkook yang tertawa sampai sakit perut, "yaampun ternyata bedak ini ampuh." Ia mengusap bibirnya yang diolesi bedak tebal oleh Taehyung, membuatnya terlihat pucat.
Sedangkan Hyera sudah kehabisan oksigen karena berlarian turun tangga. Namun ia tidak melihat siapapun di ruang khusus loker.
Pelan-pelan, ia memasuki ruangan itu dan tiba-tiba sebuah lagi dari speaker di kiri kanannya berbunyi. Ah ia tahu lagu ini, Confession Song milik Got7. Hyera makin bingung, ada apa ini sebenarnya? Di kiri kanannya banyak bunga menempel dan bertaburan, dan balon berbentuk jantung.
Memangnya ada yang ulang tahun hari ini?
Ia berbelok ke arah lokernya dan di sana berdiri seorang Jimin. Terlihat baik-baik saja dan sehat jasmani. Ia membawa se-bucket bunga mawar berwarna warni dan di belakangnya, beberapa pintu loker terbuka dan membentuk sebuah simbol.
Hyera tidak tahu harus menangis apa tidak sekarang, pintu loker yang terbuka itu membentuk simbol cinta. Entah berapa lama gadis itu berdiri di sana ia juga tidak tahu, yang ia tahu sekarang lagunya sudah berganti. Ini lagu kesukannya, Miss Right.
Lagu dari Jimin untuknya.
"Jimin?"
Yang dipanggil menatapnya dengan intens, lututnya terlihat bergetar tapi ia sungguh tampan hari ini. Laki-laki mana yang menggunakan eye-liner dan terlihat begitu seksi? Hanya Park Jimin.
"Hyera, be my Miss Right?"
Dan dengan begitu, tangis Hyera pecah begitu saja. Tangis tidak percaya, bahagia, dan entahlah, perasannya tidak menentu.
"Hyera?" Dan Hyera mengangguk.
Dengan begitu, berakhir pula lagu Miss Right. Jimin memberikan bunganya sekalian mendekap Hyera dalam pelukannya. Ia bahkan tidak bisa mengucapkan hal apapun karena terlalu bahagia.
"Hey ini sudah akan bel masuk, cepatlah sedikit Jimin!"
Dan dengan begitu, Taehyung merusak momen paling indah antara Jimin dan Hyera. Jimin menatapnya dengan sebal dan menendangnya sepenuh tenaga, kedua tangannya masih anteng memeluk Hyera.
"Terimakasih,"
Hyera mengangguk, menyembunyikan wajahnya yang memerah di pekukan Jimin.
"Kau lucu sekali,"
"Jimin!"
"Ya! Berhentilah bermesraan!"
Jimin mendelik ke arah Taehyung. "Baiklah, ayo Hyera. Dan kau Tae, tolong bersihkan semua ini ya. Mana Jungkook?"
"Aku ikut ke kelas denganmu, Jimin!" Entah darimana Jungkook datang dan bergelayutan di lengan kiri Jimin. Jimin hanya mengangguk dan akhirnya mereka bertiga meninggalkan Taehyung sendirian.
"Yaaa!"
-
"Jimin.""Hm?"
"Kasihan Taehyung membersihkannya sendirian."
"Tidak apa, aku sudah tahu kalau Mr. Kim tidak masuk hari ini jadi ia bisa beristirahat."
"Jimin."
"Ya, sayang?"
"Ya!"
"Kau itu pacarku sekarang."
"Hmm." Hyera terdiam sebentar. "Jimin?"
"Apa?" Daritadi Hyera hanya memanggilnya tanpa mengatakan keinginannya membuat Jimin gemas. Dengan sengaja ia mencubit pipi gadisnya dengan sengaja.
"Aduh! Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih,"
"Untuk apa?"
"Untuk sticky notes dan semua hal yang kau lakukan untukku. Itu sangat berarti bagiku Jimin."
"Sama-sama, sayang."
-
annyeong
yah udah selesai :(

YOU ARE READING
STICKY NOTES
FanfictionPark Jimin harus rela menjalani dare untuk tiga puluh hari ke depan; memberikan tiga puluh sticky notes berbeda di locker seorang nerd, Shin Hyera. [Completed] cover by sassgyrls.