#65 Tengu

9K 519 3
                                    

Tengu adalah makhluk yokai dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yokai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung.

Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.

Nama lainnya adalah Gehō-sama (tuan sihir). Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hanaga takai" (hidungnya tinggi). Dalam mitologi Cina, makhluk ini memiliki nama Tien Kou (Tiangou) yang berarti anjing langit.

Buku Nihon Shoki, catatan kuno yang yang ditulis pada tahun 720 Masehi yang diduga pertama kali menyebutkan Tengu, mengatakan bahwa pada era itu suatu meteor melewati langit Jepang. Meteor itu diduga adalah seseorang rahib Budha juga Anjing Langit (Tengu). Tetapi bagaimana Tengu berevolusi dari suatu meteor menjadi makhluk terbang tak diketahui dengan pasti.

Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.

Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama.

Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, anjing tapi tidak seperti anjing. Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti anjing, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang.

Satu mumi Tengu tersimpan dengan rapi di Perfektur Aomori. Museum Hachinohe di Aomori, Jepang utara, yaitu rumah untuk Mumi Tengu yang konon awal mulanya dipunyai oleh Nambu Nobuyori, pemimpin klan Nambu yang memerintah Hachinohe di pertengahan era ke-18. Mumi itu mempunyai kepala manusia, tetapi mempunyai kaki serta sayap berbulu seperti burung. Tengu yang sudah jadi mumi ini diakui datang dari kota Nobeoka (perfektur Miyazaki) di Jepang Selatan. Sebagian teori menyebutkan bahwa mumi ini hingga ke Jepang utara sesudah diwariskan ke sebagian anggota keluarga Samurai yang memerintah Jepang, sampai pada akhirnya hingga ke Museum Hachinohe di Aomori.

Menurut Legenda, pada saat masih bocah, prajurit legendaris Jepang bernama Minamoto no Yoshitsune yang hidup pada tahu 1159-1189 pernah berlatih pengetahuan pedang dengan raja Tengu Soujoubou dekat Kuramadera di gunung utara Kyoto. Tak ada info selanjutnya tentang mumi yang dipajang di museum Hachinohe. Apakah ini sungguh mumi setan, makhluk Cryptozoology atau suatu karya seni palsu dari era lampau. Sebagian peneliti yakin bahwa mumi itu suatu karya seni buatan manusia, namun belum ada bukti pasti untuk mendukung teori itu.

Urban Legend Jepang [COMPLETED]Where stories live. Discover now