penabiru_78

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai apa kabar teman teman semua
          Lama banget ni g nyapa kalian apalagi yang udah nungguin cerita di akun vraviana-7826.
          Teman-teman yang menunggu cerita diary anak akuntansi atau cerita lain di akun vraviana_7826. Mohon maaf banget dikarenakan kemarin hp ke reset trus ga bisa login lagi ke akun lama, jadi saya membuat akun baru ini. Untuk kedepannya mungkin saya akan tetap menulis tapi untuk kepastian apakah melanjutkan cerita di akun lama atau membuat cerita baru masih belum pasti. Kalau memang banyak banget yang minta kelanjutan cerita lama mungkin saya akan pertimbangkan untuk spill ulang di akun ini. Tapi jika tidak mungkin akan muncul cerita baru yang mungkin ga bakal jauh2 deh topiknya dari cerita lama. Mohon support nya teman teman untuk up cerita karena lumayan down kehilangan akun lama. Sekian terimakasih. Kalau teman-teman ada ingin memberikan saran atau kritik bisa langsung ke ig saya ya. Thank you. Makasih udah ramein akun lama, semoga diakun baru ini makin rame lagi. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 
          

lagirindu_samakamu

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice