vataeliaKimWang

Sory gaes untuk beberapa hari kedepan aku ga bisa ngedit ada kejadian yang tak terduga tadi mengakibatkan sedik luka di tangan jd rada susah buat ngetik, alhamdulillah ya Allah masih melindungi aku dan keluargaku ಥ_ಥ

vataeliaKimWang

Astaghfirullah udh lama banget ga nulis ya, mau ngelanjutin jg bingung mulai dari mana  haruskah aku bikin cerita baru ,tp cerita apa( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)

vataeliaKimWang

@ teby_bear  iya kasian banget sampe berkarat kayanya, mau bagaimana lg mau dilanjut jg bingung mau mulai dari mana (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Reply

teby_bear

@ vataeliaKimWang  cerita kk blm end semua hiksrot
Reply

vataeliaKimWang

@ Lynna_Sitompul  cinta segi tiga macam merek tepung kk wkwkwk, ada kepikiran sih kk bikin, dimana dia yg nunggu tapi yg baru datang yg dapat ( ͡^ ͜ʖ ͡^)
Reply

Ameliazuy

vataeliaKimWang

Kaki jenjang putih itu berjalan di atas kelopak mawar merah yang berserakan diatas lantai yang dingin. 
          
          
          
          Malam yang begitu kemal  tampak sunyi  dengan kilat yang menghiasi langit nebak suasana di dalam kamar yang begitu megah itu semakin mencengkam. 
          
          
          
          
          Sepasang kaki jenjang itu berhenti didepan cermin besar yang memperlihatkan seluruh tubuh nya yang hanya terbungkus selimut putih halus. 
          
          
          
          Wajah lesu terlihat kelelahan itu melihat pantulan dirinya, dengan keadaan yang begitu berantak namun terlihat eksotis dengan rambut acak-acakan dan terlihat sedikit basah, bercak merah sedikit keunguan menghiasi beberapa leher dan tulang selangka yang begitu putih dan mulus. 
          
          
          Tangan ramping itu langsung melempar vas bunga ditangan nya ke arah cermin. 
          
          
          Prak
          
          
          Vas bunga hancur berkeping-keping di atas lantai, namun cermin tetap berdiri kokoh walaupun tak pecah seperti vas itu, namun benturan tersebut cukup membuat retakan besar. 
          
          
          
          "Apakah kau puas sekarang? "
          
          
          
          Wajah dingin tampa ekpresi itu berbicara sendiri dengan bayangan dirinya. 
          
          
          "Apakah kau puas melihat diriku yang hancur sekarang? Apa kau puas! "
          
          
          Tubuh ringkih itu bergetar menahan tangis berusaha menahan agar air mata nya tak   mengalir. 

vataeliaKimWang

@ FeliyaRamadani  kau membuat  aku melayang  ≧﹏≦ hehehe
Reply

chxtyiz

@ vataeliaKimWang  aaaaa bagus banget kak 
Reply

vataeliaKimWang

            
            
            "Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa salahku padamu, hingga kau begitu kejam padaku" 
            
            
            "Apa salah ku"
            
            
            
            
            Cukup sudah, ia sudah tidak bisa menahan tangis nya lagi, tubuh ringkih tersebut langsung merosot kebawah dengan suara tangis yang begitu menyedihkan hingga siapa pun yang mendengar nya akan ikut merasakan kesedihan nya. 
            
            
            
            
            Kilat dilangit menambah suasana yang begitu menyediakan di dalam ruangan tersebut, pantulan cahaya kilat memantulkan bayangan dalam cermin yang retak  terlihat begitu pucat, dengan sepasang  mata yang begitu dingin menatap sosok menyedikan itu. 
            
            
            
            
            Seringai kecil tercetak di bibir nya saat melihat manusia yang begitu rapuh dan menyedihkan, semakin menderita dia  semakin bahagia dirinya. 
            
            
            
            
            
            End. 
            
            
            Hanya kegabutan sory bila ga jelas (☞ ᐛ )☞
            
            
            
Reply