sugarpe4chyyy_

Pp

tin_lovatin

"Pemilik sepasang kopi hitam malam ini adalah aku dan kamu. Cuma kamu, bayangannya saja."
          
          
          
          "Untuk apa?" tanyaku. Ya ampun, telingaku bahkan dapat mendengar suaraku yang menantang.
          
          "Aku mencintaimu. Kau tidak tahu apa yang kulakukan beberapa hari ini? Aku seperti orang gila."
          
          Lama-lama kau bisa gila sungguhan jika selalu menyakiti hati perempuan.
          
          "Apa aku harus berteriak di atas sini supaya kau paham?"
          
          Tidak perlu! Hentikan ini! Kembali pada perempuan yang kau renggut "gulanya" itu, Andaru!
          
          "Apa yang kau inginkan?" Satu pertanyaan itu keluar dari tenggorokanku bersamaan dengan mataku yang basah. Sungguh. Aku ingin mengakhiri obrolan ini. Aku ingin pulang karena merasa tak nyaman.
          
          "Aku hanya ingin tahu perasaanmu."
          
          Aku menghela napas. Aku membencimu, Andaru. Tidak, tidak, aku mencintaimu. Ah! Aku tidak mau berada di posisi ini! "Nana yang menyukaimu. Bukan aku." Munafik! Kau pembohong, Sallu!
          
          "Kau mencintaiku. Aku tahu itu."
          
          Dia tahu? Untuk apa lagi dia bertanya? Sudahi ini! Cukup!
          
          
          
          [Maaf, promosi di sini ya. Siapa tau kamu mau berkunjung ke Andanan Coffee dan memesan secangkir kopi hangat. Terima kasih dan salam kenal]
          
          https://www.wattpad.com/story/303419623