gallantp_

Halo pembaca Wattpad..
          	
          	Sudah melewati satu tahun, proses pembuatan buku 'Merayu Rindu'. Masih terlihat acak-acakan memang, sebab yang saya tulis adalah apapun tentang rindu. Tentu kita tahu sendiri, kalau rindu itu tidak tentu. Rindu bisa datang tiba-tiba dengan beringas, bahkan pergi dengan samar.
          	
          	Menulis puisi adalah suatu hal baru bagi saya. Ketika menulis puisi, saya mampu mengekspresikan keadaan jiwa, menggambarkan tekanan-tekanan yang dialami sehari-hari.
          	
          	Satu puisi, menurut saya adalah satu proses intim di antara perasaan dan jiwa seorang penulis. Di dalam puisi harus ada perasaan, dimana rasa tersebut mampu menampilkan keadaan jiwa penulisnya. Proses berpuisi itu bisa singkat, bisa berhari-hari.
          	
          	Pernah sekali, saya terbangun dari tidur sehabis memimpikan wajah seseorang. Meramalkan kejadian yang terjadi di masa depan dengan sebuah puisi, berharap ia mengerti betapa merindukan dirinya adalah hal yang paling saya nikmati. Sebuah puisi ini berjudul: Dua Belas Detik.
          	
          	Pada Malam hari adalah waktu yang tepat untuk mencercap kesedihan, mencoba tetap kuat, menemukan ide-ide gila, termasuk berpuisi. Demi mewujudkan hasil yang saya mau, kehilangan waktu tidur sudah tidak dapat dihindari. Hingga munculah sebuah ide, ketika hampir menyerah untuk menemukannya di dalam kantuk berat. Ide menjadi sebuah puisi yang berjudul: Belum Ngantuk?
          	
          	Kemudian, masih banyak lagi cerita di setiap puisi yang saya buat, beberapa pun masih belum sempurna, beberapa tidak ada sangkut pautnya dengan rindu, beberapa terlihat asal menyusun kata saja.
          	
          	Terburu-buru, saya menyelesaikan buku Merayu Rindu. Ada suatu keadaan yang memaksa saya berhenti menulis di Wattpad. Saya akan kembali dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, dan mungkin juga tidak akan kembali.
          	
          	Kepada semua pambaca buku Merayu rindu, betapa bahagianya melihat apresiasi kalian terhadap karya puisi saya. Apresiasi itu selalu tertanam di hati. Sangat saya hargai.
          	
          	Begitulah, kalimat yang penuh bimbang.
          	Terima kasih.. :)

gallantp_

Wonosobo, 2 Oktober 2017
Reply

gallantp_

Halo pembaca Wattpad..
          
          Sudah melewati satu tahun, proses pembuatan buku 'Merayu Rindu'. Masih terlihat acak-acakan memang, sebab yang saya tulis adalah apapun tentang rindu. Tentu kita tahu sendiri, kalau rindu itu tidak tentu. Rindu bisa datang tiba-tiba dengan beringas, bahkan pergi dengan samar.
          
          Menulis puisi adalah suatu hal baru bagi saya. Ketika menulis puisi, saya mampu mengekspresikan keadaan jiwa, menggambarkan tekanan-tekanan yang dialami sehari-hari.
          
          Satu puisi, menurut saya adalah satu proses intim di antara perasaan dan jiwa seorang penulis. Di dalam puisi harus ada perasaan, dimana rasa tersebut mampu menampilkan keadaan jiwa penulisnya. Proses berpuisi itu bisa singkat, bisa berhari-hari.
          
          Pernah sekali, saya terbangun dari tidur sehabis memimpikan wajah seseorang. Meramalkan kejadian yang terjadi di masa depan dengan sebuah puisi, berharap ia mengerti betapa merindukan dirinya adalah hal yang paling saya nikmati. Sebuah puisi ini berjudul: Dua Belas Detik.
          
          Pada Malam hari adalah waktu yang tepat untuk mencercap kesedihan, mencoba tetap kuat, menemukan ide-ide gila, termasuk berpuisi. Demi mewujudkan hasil yang saya mau, kehilangan waktu tidur sudah tidak dapat dihindari. Hingga munculah sebuah ide, ketika hampir menyerah untuk menemukannya di dalam kantuk berat. Ide menjadi sebuah puisi yang berjudul: Belum Ngantuk?
          
          Kemudian, masih banyak lagi cerita di setiap puisi yang saya buat, beberapa pun masih belum sempurna, beberapa tidak ada sangkut pautnya dengan rindu, beberapa terlihat asal menyusun kata saja.
          
          Terburu-buru, saya menyelesaikan buku Merayu Rindu. Ada suatu keadaan yang memaksa saya berhenti menulis di Wattpad. Saya akan kembali dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, dan mungkin juga tidak akan kembali.
          
          Kepada semua pambaca buku Merayu rindu, betapa bahagianya melihat apresiasi kalian terhadap karya puisi saya. Apresiasi itu selalu tertanam di hati. Sangat saya hargai.
          
          Begitulah, kalimat yang penuh bimbang.
          Terima kasih.. :)

gallantp_

Wonosobo, 2 Oktober 2017
Reply