othersideka

Annyeong, bestie! ✨
          
          Lagi nyari bacaan yang penuh ketegangan, misteri, dan romansa yang bikin jantung deg-degan? 
          
          Bagaimana kalau kamu terjebak dalam takdir yang bukan milikmu? Hidup sebagai sosok yang seharusnya tidak ada, bertahan di dunia yang penuh intrik, dan dikejar oleh seseorang yang mungkin ingin melindungimu… atau justru menghancurkanmu?
          
           Trapped in Figure Fate 
          Sebuah perjalanan penuh rahasia, kebohongan yang harus dijaga, dan chemistry berbahaya antara dua orang yang saling mencurigai, tapi juga tak bisa melepaskan diri satu sama lain!
          
          Apakah rahasiamu akan terbongkar? Atau justru kau yang akan membalikkan keadaan?
          
           Yuk, baca kisahnya di sini:
          https://www.wattpad.com/story/389868299
          
           Siap masuk ke dalam dunia di mana takdir bukanlah milikmu? 

alfchrn

Maaf mengotori wall nya ka. Izin promosi ceritaku ya kaaa. Terima kasih
          
          "Mau tahu rasanya karma? Ikuti kisah Eve yang gagal bundir (bunuh diri) dan takdir memberikannya sesuatu yang lebih gelap... dan mematikan! ...eh, tapi dia dapat kekasih. Jadi ini karma atau keberuntungan?
          
          Dark romance dengan twist yang bikin deg-degan! 
          
          Baca 'Ai'sh Karma?' di Wattpad: https://www.wattpad.com/story/257279986-ai%27sh-karma

Lu_readmind

Permisi mau Promosi, boleh ya… 	
          ----	
          Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.  
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman." 
          "Iya.." 
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..." 
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?" 
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.  
          Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada? 
          Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu. 
          Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang. 
          ————————
          MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
          https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225