[Monokrom update!]
Ketika sampai di depan pintu kos Zahra, perhatian Galan tertuju pada sebuah kotak hitam yang tergeletak di lantai—di dekat rak sepatu Zahra. Kotak hitam berukuran kecil itu dibalut dengan pita merah. Didorong oleh rasa penasaran, Galan mengambil kotak itu dan menarik ujung pita untuk melepas ikatan antara tutup kotak dan badan kotak tersebut.
Baca bab 9 di sini:
https://www.wattpad.com/1542467137
[Monokrom update bab 9]
Entah sudah berapa banyak tetes air mata yang dikeluarkan Zahra sejak dua hari lalu saat menyadari bahwa dirinya mengalami hal yang tidak terduga. Entah sudah berapa kali pikiran untuk meng4khiri hidupnya terlintas di benaknya, bahkan ia sudah beberapa kali menyay4t pergelangan tangannya sendiri menggunakan silet cukuran alis yang tajam. Rasa nyeri yang dirasakannya tidak sekedar berbentuk fisik, tetapi juga berbentuk batin.
Zahra menjadi korban pelec*han seksu4l.
Baca bab 9 di sini: https://www.wattpad.com/1542186733
[Monokrom update bab 8]
“Lo tuh emang kebangetan, Di. Kalo dari awal ngga bisa jadi MC, ngerasa ngga mampu jadi MC, biar gue aja! Gue bisa nge-MC jaaauuhh lebih baik daripada lo!” kesal Zahra. Kemudian, tatapannya teralih pada Haikal di sisi kiri sana.
“Lo juga samanya, Kal!” sentak Zahra.
Baca bab 8 di sini:
https://www.wattpad.com/1541931311
Selamat membacaaaa
[Monokrom update bab 7]
Tangan kanan Claudia bergerak bebas, mengambil buku catatannya secara perlahan-lahan agar tidak membuat Galan terbangun. Ia membalikkan satu halaman ke belakang dan kedua matanya membola karena mendapati sederet tulisan rapi Galan. Begitu pula pada tiga halaman sebelumnya.
"Ini ... seriusan?" monolog Claudia dengan nada pelan.
[Tujuh]: https://www.wattpad.com/1541279241
Selamat membaca~