YamaMiko

this message may be offensive
Hi, it's me.
          	
          	Wow. You've gone through a rough year. A year really change you a lot. How are you feeling now? I hope you still hang on and have the faith on the road you're walking in right now. It was a bumpy road, no doubts at all. And surprisingly, you had the strenght to keep moving on. There were days that really fucked you up. You're losing your best man in your life while managing how to finish your study. You're amazing, gurl! 
          	I'm so proud of you, the 22yo version of me. Thank you for everything. For every sleepless night, the work hard you put to fight yourself everyday, and for still connecting with good people around you. I can't imagine how could you overcome everything, but you did overcome most of the things. That's incredible. 
          	
          	Now, it's my turn now, 23yo version of myself. Our story isn't reaching the end of the pages yet. So much to come after it. We still have a bunch of homeworks to do. But at the end of this day, I still want to say, thank you. Thank you for keep going and moving on. Let's get started for the next trip. Are you ready?
          	
          	23yo, Let's go.
          	
          	091222

YamaMiko

this message may be offensive
Hi, it's me.
          
          Wow. You've gone through a rough year. A year really change you a lot. How are you feeling now? I hope you still hang on and have the faith on the road you're walking in right now. It was a bumpy road, no doubts at all. And surprisingly, you had the strenght to keep moving on. There were days that really fucked you up. You're losing your best man in your life while managing how to finish your study. You're amazing, gurl! 
          I'm so proud of you, the 22yo version of me. Thank you for everything. For every sleepless night, the work hard you put to fight yourself everyday, and for still connecting with good people around you. I can't imagine how could you overcome everything, but you did overcome most of the things. That's incredible. 
          
          Now, it's my turn now, 23yo version of myself. Our story isn't reaching the end of the pages yet. So much to come after it. We still have a bunch of homeworks to do. But at the end of this day, I still want to say, thank you. Thank you for keep going and moving on. Let's get started for the next trip. Are you ready?
          
          23yo, Let's go.
          
          091222

YamaMiko

YUHUUU~
          I'M BACK WITH FANFICTION~
          
          Yang nonton dracin Falling Into Your Smile dan masih gamon setelah berbulan-bulan, intip cerita ini, Yuk!
          Ini fanfiction - oneshot kedua setelah bertahun-tahun lamanya ga nulis oneshot.
          Semoga kalian suka ya! ✨❤️
          
          https://www.wattpad.com/story/285188226-fanfict-falling-into-your-smile
          
          Fanfict by YamaMiko
          
          ❌❌❌ DILARANG PLAGIAT ❌❌❌
          
          "Sekarang aku sedang tidak ingin marah. Aku mohon, berdirilah disamping  akuarium bersama ketiga anakmu. Xiao Si, Xiao Cheng, Xiao Sicheng, tolong bantu mama mu ini untuk menjaga dia untuk tetap berdiri dengan tenang. Aku yang akan membereskan semua kekacauan ini," titah Tong Yao tidak terbantahkan.
          
          "Aku akan membantu-,"
          
          "Dage, jadilah papa yang baik dan temani anak-anakmu."
          
          ---
          
          Drama : Falling Into Your Smile
          Negara : China
          Episode : 31

YamaMiko

"Nanti kalau memang sudah waktunya, bantu aku tabur ke laut ya, Fa?"
          
          Gadis yang sedari tadi menatap hamparan air yang terbentang luas dihadapannya seketika menolehkan kepala dengan raut wajah tidak mengerti. 
          
          "Huh? Abu apa?"
          
          "Abu milikku, tentu saja."
          
          Gadis itu membelalakan matanya dengan sempurna, membuat seseorang yang sedari tadi mengajaknya berbicara tertawa dengan sangat lepas, seolah tanpa memiliki beban sedikit pun.  Dengan suara yang bergetar, gadis itu kembali bertanya, 
          
          "A... apa... maksudmu?"
          
          "Jika memang sudah waktunya untukku pergi, bantu aku menabur abuku dilaut ini ya?" ia memberikan jawaban berupa permintaan tulus kepada gadis yang sudah sepenuhnya menatap dirinya. Tatapannya yang teduh dan suaranya yang tenang tidak berhasil membawa kedamaian dihati gadis yang berada didepannya. Mata yang mulai berkaca-kaca dengan hembusan nafas yang mulai berat, alih-alih mengeluarkannya, gadis itu memilih untuk menyembunyikannya dan memunculkan amarah sebagai tanda ketidaktenangannya.
          
          "Jangan bercanda! Kamu masih akan bertahan lebih lama. Cukup! Aku tidak ingin mendengarnya."
          
          "Baiklah. Tapi jangan salahkan aku tidak memberitahumu jika memang sudah waktunya."
          
          "Louis!"
          
          Louis tersenyum, ia lalu menarik gadis didepannya dalam sekali tarikan untuk mendekapnya dengan hangat. Ia tidak ingin membebani pikiran gadis yang sudah mengisi hati dan juga hari-harinya, tetapi ia tetap harus menyampaikannya dan ia yakin gadis ini pasti mendengarkan meskipun ia menyangkalnya. Sekarang, Louis hanya ingin merasakan hangat tubuh dalam dekapannya untuk menghalau kegelisahan yang menguar bersama dinginnya hembusan angin laut diatas kapal yang sedang membawa mereka berlayar.
          
          ===
          
          Hi, it's me.
          Mohon maaf untuk Better Half aku sedang mengalami beberapa kendala dan juga kesibukan di semester baru. Terimakasih untuk pembaca yang sudah membaca dan bersedia menunggu. 
          
          Diatas hanyalah ide acak, tidak tahu apakah akan berlanjut atau tidak. Semoga kalian suka.
          
          Regards,
          
          YamaMiko

YamaMiko

Apakah kamu benar-benar akan tinggal meski mungkin saja tidak menetap? 
          Apakah kamu yakin dengan semua tulisan yang sudah kamu ketik akan tetap bermakna sama dikemudian hari?
          Apakah kamu benar-benar yakin, tetap bersedia berada disisi meski hanya sebagai seseorang yang asing?
          Aku, bodoh ya?

YamaMiko

Ketika cinta sudah tak lagi diindahkan,
          apa yang harus diperbuat?
          
          Melangkah, masih terlalu berat.
          Menetap, sudah terlalu lelah.
          
          Kemana hati ini harus berlari.
          Menenangkan diri, menjahit yang telah robek.
          
          Bukan kah itu terlalu jahat, 
          jika pergi tanpa sepatah kata,
          saat datang membawa banyak cerita?
          
          Bukan kah itu terlalu keji,
          jika menghilang membawa duka,
          saat datang membagi asa?
          
          Apa yang telah diperbuat?
          Apa yang harus dilakukan?
          
          Dipersimpangan jalan, 
          kini ku berada.