L

Akhir-akhir ini aku merasa gak kompeten dalam pekerjaanku. 
          
          Aku merasa tidak profesional karena aku merasa banyak kekurangan dalam melakukan pekerjaan ini. 
          
          Aku malu. 
          
          Aku ingin terus maju, namun ada saja tembok yang menghalang.
          
           Aku tidak percaya diri dengan apa yang kulakukan. 
          
          Aku merasa bahwa ilmu yang kupelajari beberapa tahun tidak berguna karena perasaan tidak kompeten ini. 
          
          I feel not doing good enough... 

Someday... 
          
          Yes.. 
          
          
          Someday.... 

I know I shouldn't be jealous over them. 
          Tapi, karena aku pernah berada dalam lingkaran pertemanan mereka... Aku menjadi sedikit cemburu. Aku juga ingin menjadi bagian dari pertemanan itu lagi walau rasanya sulit karena terpisah banyak waktu dan tempat. 
          
          Seandainya aku masuk ke sekolah yang sama, seandainya rumah kita berdekatan... Apakah kita masih bisa berteman dekat? 
          
          Tidak ada pertengkaran diantara kita, itu hanya jarak yang membuat kita renggang. Dan aku selalu bersedih karena tidak bisa bersama-sama dengan kalian. 
          
          Rasanya, di usia dewasa ini.. Aku tidak pernah memiliki circle pertemanan yang seperti kalian. Dan itu... Terkadang membuatku kesepian... Dan merindukan kalian. Terutama kamu... Yang masih aku anggap sebagai sahabatku sampai detik ini. 

Aku ingin me ngepost tulisan dibawah pada status medsosku. Namun aku teringat dengan betapa banyak teman-teman ku yang berkerja keras dengan pekerjaannya. Aku juga berpikir untuk apa? Apakah aku hanya ingin atensi? 
          
          Lalu aku tidak jadi untuk mengunggahnya karena malu. 
          
          Ya, memang sebaiknya disimpan sendiri untuk dibaca sendiri. Jika pun ada seseorang tempat untuk berbagi, aku berharap tidak menghabiskan banyak tenaga mereka. Dan untungnya aku tidak memiliki salah satunya. 
          
          Oh aku memilikinya, namun aku tidak ingin energinya terkuras olehku. Dia sudah seperti adik kecil yang manis dan baik bagiku, semoga dia sehat dan banyak kebahagiaan yang datang untuknya. Jika kau membaca ini, terima kasih sudah ada didalam duniaku yang monokrom. 

You know.. 
          
          Aku baru-baru ini berpikir jika aku bukan tidak menyukai pekerjaanku. 
          Aku hanya membenci diriku yang tidak sepenuhnya bekerja dengan baik secara profesional. 
          Namun aku lelah berusaha. Aku lelah sekali. 
          Sepertinya memang masalahnya ada padaku. Tentu! 
          Aahh... Hari senin akan segera datang dan aku tidak ingin hari esok untuk datang secepat ini. 
          Aku lelah mengeluh.. Namun, aku juga lelah menyimpannya sendiri. 
          
          Aku merasa seperti pecundang yang hanya ingin bersembunyi. 
          
          Tolong aku 

Kosong.. 
          
          Hari-hariku terasa semakin jauh dari kata hidup. 
          Aku merasa seperti cangkang kosong yang hanya bergerak mengikuti arus.
          
          Tatapan kosong.. Air mata yang mengalir entah karena apa menjadi hal yang biasa kulalui... 
          
          Detik-detik berlalu dengan kesia-siaan. Di sudut pojok kamar aku tertegun tanpa suara. 
          
          Tak ada kehidupan yang menjanjikan.. Hanya ada kehampaan... 

Menjadi dewasa... 
          Dewasa. 
          
          Entahlah... 
          
          Aku kewalahan... Kelelahan... 
          
          Apa yang ku minati terasa hampa dan hambar. Mereka bilang untuk mencari hal baru yang mungkin membuatku kembali senang. Nyatanya, aku terlalu kehabisan tenaga, mencoba pun rasanya tidak semenakjubkan tempo lalu. 
          
          Menatap gelas susu milo dengan piring yang telah kosong, aku tertegun... Mengetik sesuatu... Entah apa... 

My enemy is my own self.
          
          Kalau bisa baku hantam sama isi kepala,udah baku hantam dari kemarin.

F my mood swing 

Menjadi anak kedua sekaligus menjabat menjadi anak pertama, Ten Lee merasa dunia cukup melelahkan dan membuat semakin frustasi tatkala semua hal yang dia lakukan tidak cukup baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Saat dia menangis sendirian di kamarnya, saat jari-jarinya bergulir diatas layar Hp miliknya. Ia menemukan sebuah aplikasi yang sedang banyak dibicarakan oleh orang-orang. Hatinya maju mundur untuk melakukan itu, namun dia juga ingin mendistrak keributan didalam kepalanya saat ini. Maka Ten membuka aplikasi itu dan menemukan Ai Yooo~ yang membuat hari-harinya indah dan meringankan pikirannya sejenak.
          
          Taeyong pemuda yang terlihat sangat luar biasa dalam hidupnya, memiliki banyak hal untuk bisa disombongkan. Namun walau begitu ada sisi yang tidak pernah ia perlihatkan. Duduk di kursinya yang nyaman, dengan tersenyum da layar laptop ia bergumam lembut.
          "Baik...hari ini siapa lagi?" bisiknya menyeringai.
          
          *Mengacaukan Hidupku* 
          
          
          ~Yooo Ai~
          *Perlu diingat : Semua yang dibicarakan oleh karakter itu tidak nyata.*