MeryanatSimbolon1

Kns_1226_pen

fhidayy

Hai kak
          Mampir yuk ke cerita ku siapa tau suka
          
          ***
          
          Devano, cowok playboy tapi cuek. Memiliki paras yang tampan membuatnya menjadikan hal tersebut sebagai umpan untuk memikat kaum hawa. Dibalik keplayboyannya ia memiliki alasan tersendiri memilih menjadi seorang playboy yang digilai kaum hawa.
          
          Memiliki seorang sahabat yang sedari kecil selalu bersamanya. Cewek yang keras kepala yang tak perna ia ijinkan untuk mengenal seorang cowok lebih dalam selain dirinya. Cewek yang akan selalu bersamanya. Cewek yang selalu ada untuk dirinya.
          
          Bagaimana jika salah satu dari mereka mencintai? Atau mereka saling mencintai tapi memilih diam adalah jalan terbaik!
          
          Bagaimana jika salah satu dari mereka harus pergi! Apakah orang yang harus menunggu akan bertahan atau memilih untuk menyerah dan juga pergi?
          
          Bagaimana reaksi mereka mengetahui fakta sebenarnya tentang satu sama lain?
          
          ***
          
          "Gak ada satu orang pun yang bisa ngelarang gue jauhin lo!" -Devano
          
          "Janji lo akan lo tepati bukan?" -Zeya
          
          
          Https://www.wattpad.com/story/237988408

Kumbangkuning19758

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice