Waktu saya bikin bagian Rowena Hendris di chapter 60. Gak ada kendala sama sekali, ngetiknya lancar. Tapi pas udah di tahap revisi, dan harus baca ulang berulang kali buat mastiin gak ada typo.
Lagi dan lagi. Pas nyampe di kalimat 'Kau harus menerima fakta bahwa kau telah mengalami pemerkosaan.'
Rasanya seluruh badan saya langsung lemes. Mungkin karena saya sendiri adalah seorang perempuan. Menurut saya ini kalimat yang sangat berat untuk dipakai, ditambah lagi bagian 'Rowena Hendris' ini dari awal sampai akhir itu full narasi, gak ada percakapan. Ritmenya berat karena narasi yang disampaikan bertubi-tubi. Jadinya pas nyampe di ending itu kita seolah baru diizinkan untuk bernafas, plus dapat kalimat terakhir yang menyayat kayak gitu, rasanya sebagian nyawa seolah ketarik---ikut ngerasa sakit. (Padahal saya sendiri yang nulis)
Saya gak tahu sampai mana karya saya bisa dibaca orang, tapi jika ini sampai ke salah satu korban yang punya kisah yang sama. Saya harap kalian tahu kalau dunia belum berakhir. Jika residu emosi itu masih ada sampai sekarang pun kalian berhak untuk mengutuk. Berhak untuk tidak memaafkan. Emosi kalian adalah milik diri kalian sendiri. Tak boleh ada yang mengatur.
Tetapi tolong jangan lupa bahwa kalian tetap manusia yang pantas dihargai dan dicintai. Dan itu termasuk oleh diri kalian sendiri---walaupun mungkin sulit ... entah itu karena perasaan kotor atau apapun itu, tapi mari berikan kesempatan kedua. Mari kembali cintai diri kita selayaknya manusia. Jangan terlalu keras pada diri sendiri~♡♡♡