Setelah hari terakhir ujian akhir semester, udara siang hari terasa lebih segar dibandingkan minuman segar apapun. Sekolah diisi dengan suara penuh kehidupan, bersorak ria seperti baru saja dibebaskan dari jeruji besi.Di tengah murid-murid yang berlari, Indonesia justru jalan dengan santai dan justru tampak termenung. Langkahnya lebih tenang dibandingkan langkah murid-murid lainnya yang ramai dan keras.
Saking sibuknya melamun sampai tidak menyadari sesuatu mendekatinya. "Ndo!!!" Suara keras menusuk telinganya, Indonesia reflek menutup telinganya. "Ah, kampret! Siapa sih, ah!?"
Muncul dua kutu menyeringai seperti tidak baru saja berteriak bagai toa ke telinga Indonesia. "Why so serious?" Olok satunya sedangkan satunya lagi nyengir. "Shut up, Philipines!" Omel Indonesia sambil memukul kepala keduanya.
Philipines, pelaku pertama, langsung meringis dan mengusap benjolan di kepalanya. "Malaysia yang nyuruh!" Rengek Philipines. Malaysia, pelaku kedua, juga ikut kesakitan. "Lagian kamu teriaknya keras banget!" Bantah Malaysia.
"Lagian kamu kenapa sih...? Kita barusan juga selesai ujian, plus ini hari terakhir sekolah... PMS kah?" Tanya Philipines sambil memanyunkan bibirnya. "Ga usah sok imut!" Bentak Indonesia sambil mencubit bibir manyun Philipines.
"Jadi, bener atau nggak?" Tanya Malaysia sambil memijat kepalanya yang benjol. Indonesia menoleh ke Malaysia dengan eksperi kesalnya. "Gak." Jawab Indonesia singkat. "Terus kenapa?" Tanya Malaysia lagi sambil menyilangkan lengannya dan menunduk, menyetarakan tingginya dengan tinggi Indonesia.
"Berisik. Ga ada apa-apa." Dengus Indonesia. Malaysia dan Philpines saling memandang satu sama lain dengan bingung sebelum fokus me Indonesia lagi. "Takut ga lulus kah?" Tanya Malaysia. "Nggak. Nanti juga masuk universitas yang sama sama kalian." Jawab Indonesia simpel.
"Jadi? Kesalnya karena?"
"Ketemu kalian semua lagi."
