Nama105

Tentang Tuan Penulis, 
          	
          	Dia yang tidak lagi mampu membangun dan merasakan emosi untuk karyanya. Hilang minat, mungkin orang-orang akan mengatakan itu. Tapi... Hati kecilnya tidak menyetujui. Dirinya hanya merasa hilang arah. 
          	
          	Saat ini dia menunggu. Hanya menunggu kemampuan menulisnya kembali

Nama105

Tentang Tuan Penulis, 
          
          Dia yang tidak lagi mampu membangun dan merasakan emosi untuk karyanya. Hilang minat, mungkin orang-orang akan mengatakan itu. Tapi... Hati kecilnya tidak menyetujui. Dirinya hanya merasa hilang arah. 
          
          Saat ini dia menunggu. Hanya menunggu kemampuan menulisnya kembali

Nama105

Tentang Tuan Penulis,
          
          Si pembuat cerita yang kisahnya sendiri tak ia ketahui. Dirinya pun tidak penasaran. Hanya menjalani hidup dan membiarkan penulis Takdir yang sesungguhnya menuntun kisah hingga waktu berakhir. 
          
          _dan tulisan tangannya pun turut usai saat itu juga

Nama105

Aku merindukannya. Menyesali segala perbuatan ku terdahulu.
          
          Hanya menangis dan berdoa atas kebahagian dia di sisi-Nya yang kini bisa ku lakukan. Berharap, cukup di dunia ia terluka. Setelahnya, tolong jangan ya Tuhan 

Nama105

"Ya Tuhan terimakasih atas nikmat yang telah Engkau berikan. Maaf jika kemarin-kemarin aku mengeluh. Hari ini kisah hamba-Mu yang lain benar-benar menamapar ku. Ternyata selama ini hanya aku yang tidak pandai bersyukur."
          
          -terucap dalam batin oleh Glace

Nama105

Hey, hey. Benar ternyata, jangan langsung ingin melompat jauh, cobalah dulu melakukan lompatan kecil-kecilan dalam menggapai apa yang diinginkan atau setidaknya... 
          
          Ambillah ancang-ancang terlebih dahulu
          
          - Solar