Hitam-Orange

Pengen bgt bikin cerita tuh yang soft-soft an, cuman jemari ku selalu berkata lain hng

Hitam-Orange

Seorang teman, seorang anak, seorang kakak, seorang adik, seorang idola, seorang murid, seorang pahlawan, seorang sahabat, seorang anggota keluarga, seorang panutan, dan seseorang yang berarti bagi semua orang.
          
          Tenang disana, Kawan. Kami selalu mendoakan dan mengingatmu disini. Tuhan tahu kau orang baik. 
          
          Selamat Jalan.

Hitam-Orange

"aku mau mati aja deh, capek sama hidup"
          
          "Tuhan gak sayang sama aku lagi ya ? Hidup aku rasanya susah banget"
          
          "Mau bunuh dirilah, lagian gak ada yang sayang sama aku"
          
          Yaudah, saya gak maksa. Kalau kamu beneran mau mati silakan, saya mah bukan siapa-siapa jadi gak ada hak buat ngelarang. 
          
          Tapi kamu mikir gak ? Kamu gak merasa sia-sia gitu ? Udah bertahan sejauh ini malah mau mati ditengah jalan.  Nyalahin Tuhan padahal Tuhan gak pernah kasih cobaan yang gak bisa dihadapin sama umatNya.  Gak ada yang sayang ? Terus saya kamu anggap apa? Kalau saya gak sayang sama kamu ya jangankan dengar semua keluhmu, mau mengenal pun tidak. 
          
          Hidup cuman sekali, umur gak ada yang tau, tapi percayalah, kisahmu masih panjang.  Selesaikan kisahmu, kenang mereka lalu ceritakan pada keturunan-keturunanmu. Saat usia sudah mulai menggerogotimu, nah diwaktu itu silakan kalau mau menghadap Tuhan.
          
          Jangan lupakan satu hal ini juga, setiap orang itu berhak dan punya kebahagiaannya masing-masing. Jangan mengeluh dulu, kamu tidak tahu apa yang sedang menghambat kebahagiaanmu di tengah jalan. Entah itu dirimu sendiri atau kendala lain. 
          Percayalah, semua indah pada waktunya.

Hitam-Orange

Minho menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menemukan Jisung berdiri dibelakangnya. Minho segera memberikan senyumnya pada si manis.
          
          "Iya, Ji ?" sahut Minho. 
          
          Jisung terdiam sejenak menatap senyum Minho. Rasa gelisahnya kembali muncul bersamaan dengan kegugupannya. Namun kemudian ia berucap, mengutarakan apa maksudnya menghentikan langkah si kakak senior di lorong ini.
          
          "Mau ngomong nih kak," 
          
          "Ngomong apa ?" tanya Minho, agaknya penasaran. Jisung jarang loh ngajak ngomong orang cuman berdua gini. Walau mendadak tapi rasanya agak gugup juga. Apalagi dada Minho langsung bergemuruh hanya saat melihat wajah si manis.
          
          "Aku sayang sama kakak," ucap Jisung.  Minho terdiam, menatap senyum kecil yang mulai tumbuh di belah bibir Jisung. Jelas ia terkejut.
          
          " ... sayang banget," lanjut Jisung. Suara si manis memelan dan terdengar lirih.
          
          Saat itu barulah Minho sadar kalau senyum Jisung, tatapan matanya, dan perilakunya hari itu beda.  Senyum di belah bibir itu bergetar, tatapan mata itu sendu dan perilakunya hari itu sangat jelas menunjukkan salam perpisahan. 
          
          Minho menyesal. Seharusnya ia menyadari semua dari awal. Ah, memang begitulah penyesalan. Bagaikan bel pulang, selalu diakhir.
          
          
          [ Aku ingin tidur namun karena segelas kopi, keinginan itu harus ludes :') ]

WhiteHany028

Seorang Han Jisung yang naksir sama penjual thau tea yang gantengnya gak bisa munduran dikit alias kelewatan. 
          
          Minsung shipper merapat kuy!! Aku bawain cerita minsung nih, baca aja dulu kak siapa tau suka :)
          
          
          https://my.w.tt/gTplvV2Ud2

WhiteHany028

@ WhiteHany028  omg masama zeyenkkk :))
Reply

Hitam-Orange

@WhiteHany028 Asik Minsung ~~~ Makasih ya dirimu yang tahu kalau aku butuh asupan Minsung > <
Reply