ChouNakamura

Apakah dunia ini sudah hancur? Apakah yang salah itu dunia ini ? Pagi takkan lagi mendatangimu Karna itu aku takkan bisa mendengar kata 'selamat pagi' lagi darimu. Jika waktu dapat diulang kembali Aku akan mengurungmu didalam sangkar ini. Jika aku bernyayi sampai suaraku serak, kau pasti akan menyadarinya, kan?
          	
          	Suatu saat mari kita berdua berjalan sambil bergandengan tangan di kota yang dihujani oleh cahaya, lupa akan birunya warna langit—ah, kau ini benar-benar bodoh. Bukan dunia yang hancur, melainkan dirimu yang salah meski di dunia yang dikeraskan oleh kebohongan. Maaf, aku ingin kau tetap hidup di sana.
          	
          	Jika waktu dapat diulang kembali, aku hanya tinggal sedikit lagi menuju kepasrahan. Alasan aku bernyanyi sampai suaraku serak, bukan hanya karena dirimu saja. Suatu saat mari kita berdua berjalan sembari bergandengan tangan di bawah langit musim semi. Tak apa, tetaplah jadi dirimu yang polos karena aku takkan pergi kemana-mana!
          	
          	Akira, aku tak bisa kembali ke masa di mana aku mengharapkan kebahagianmu. Aku tahu kau tak dapat melakukan apapun, tapi aku takkan bisa membencimu.
          	
          	Suatu saat mari kita berdua berjalan sembari bergandengan tangan, bernyanyi tentang cahayamu yang mengajariku bahkan takkan ada fajar. Kau yang menarik tanganku dan berkata, "Aku takkan melupakanmu."

ChouNakamura

Apakah dunia ini sudah hancur? Apakah yang salah itu dunia ini ? Pagi takkan lagi mendatangimu Karna itu aku takkan bisa mendengar kata 'selamat pagi' lagi darimu. Jika waktu dapat diulang kembali Aku akan mengurungmu didalam sangkar ini. Jika aku bernyayi sampai suaraku serak, kau pasti akan menyadarinya, kan?
          
          Suatu saat mari kita berdua berjalan sambil bergandengan tangan di kota yang dihujani oleh cahaya, lupa akan birunya warna langit—ah, kau ini benar-benar bodoh. Bukan dunia yang hancur, melainkan dirimu yang salah meski di dunia yang dikeraskan oleh kebohongan. Maaf, aku ingin kau tetap hidup di sana.
          
          Jika waktu dapat diulang kembali, aku hanya tinggal sedikit lagi menuju kepasrahan. Alasan aku bernyanyi sampai suaraku serak, bukan hanya karena dirimu saja. Suatu saat mari kita berdua berjalan sembari bergandengan tangan di bawah langit musim semi. Tak apa, tetaplah jadi dirimu yang polos karena aku takkan pergi kemana-mana!
          
          Akira, aku tak bisa kembali ke masa di mana aku mengharapkan kebahagianmu. Aku tahu kau tak dapat melakukan apapun, tapi aku takkan bisa membencimu.
          
          Suatu saat mari kita berdua berjalan sembari bergandengan tangan, bernyanyi tentang cahayamu yang mengajariku bahkan takkan ada fajar. Kau yang menarik tanganku dan berkata, "Aku takkan melupakanmu."

ChouNakamura

"Untuk apakah bertarung? Untuk apakah menjadi kuat? Di belakang yang terkuat itu; ada kebaikan hati yang terhebat, dan hal itu adalah cinta. Mengenali diri sendiri, kebingungan juga ketakutan. Dengan menghadapinya, kau akan menuju ke kekuatan yang sejati. Jika tidak menantangnya, tidak akan ada keberhasilan karena itu.
          
          Apa ada hal yang ingin dilindungi? Apa alasan untuk tidak bisa akan kalah? Rasa cinta yang bangkit itu, adalah sumber dari kekuatan yang abadi. Dari bintang teman-teman bersinar dengan terang, aku yakin, suara yang memanggilmu itu terdengar. Saat ini, adalah saatnya untuk menunjukkan kekuatanmu.
          
          Dengarkanlah, gema cinta yang membentang di dalam dada. Kebahagiaan yang melampauinya itu sama sekali tidak ada. Meskipun misalkan saja, segalanya akan hilang. Aku akan bangkit melawannya berapa kali pun, Chou!
          
          Mengenali diri sendiri, kebingungan juga ketakutan. Berhadapan-hadapan dengan mereka itu, menuju ke kekuatan yang sejati. Jika tidak menantangnya, tidak akan ada keberhasilan. Karena itu, terus maju dengan tanpa ragu, Ultraman Chou!"

ChouNakamura

"Dengan bangga kau memamerkan kekuatan, sengaja meninggalkan semua yang penting bagimu. Kau tahanan yang menyiksa diri sendiri. Ucapkanlah perpisahan pada dirimu, ini saatnya berubah!
          
          Apa yang harus kau lakukan jika kau takut gelap? Apa yang harus kau lakukan jika kau takut padanya? Jika kau hanya punya kaki, kau tak hanya bisa terus maju.
          
          Hari ini entah kenapa kau tak termotivasi. Sebenarnya, kau membenci dirimu sendiri yang lelah seperti ini. Sekarang, tarik nafas dalam-dalam, lalu keluarkan. Haruskah kita mulai berubah sekarang?
          
          Apa yang harus kau lakukan jika kau pemalu? Apa yang harus kau lakukan saat esok datang? Dalam keheningan kau menunduk, tak ada yang dapat mendengarkan.
          
          Jika kau seorang pria, jadilah lebih kuat dari orang lain. Begitu juga dengan wanita, jangan mulai hanya dengan melihat saja. Kau harus punya keberanian untuk mengatakan kebenaran. Jika kau dapat melakukannya sendiri, kau akan menjadi pahlawan."

ChouNakamura

"Aku ingin berteriak, tapi aku masih baik hati. Kau satu-satunya di kepalaku, suara itu menembus dadaku
          Angin di jalan dengan pepohonan, itu dingin. Kata hangat itu, aku membencinya.
          
          Jangan katakan apapun!
          
          Aku menutup telingaku agar tidak bisa mendengarmu. Aku hanya ingin menjauh darimu.
          
          Aku minta maaf dan akan kuucapkan selamat tinggal. Jika terus dilanjutkan, itu tidak akan berguna. Kau hanya perlu mengisi waktu luang sedikit demi sedikit. Tapi, kenapa justru kau yang menangis?
          Kau curang ...."

ChouNakamura

Untuk buku Yukine Yokomizu, tunggu saja! Aku akan segera membuat ceritanya dan akan segera dipublish. Namun, prosesnya akan sedikit lebih lama, sebab aku masih merevisi sebagian bab dari ‘Ultraman Chou.’ Aku berjanji, endingnya akan mencengangkan nantinya. Semoga aku berhasil membuat kalian terpana melihat ketikanku, dan terhibur ketika membaca kisah cinta; antara Akira dan Izumi, Tatsuya dan Hiyori. Maaf, bagi kalian yang kecewa bahwa Chou tidak menjalin hubungan dengan So-jin.

ChouNakamura

Untuk cerita Ultraman Chou; tinggal satu bab lagi akan tamat, ceritanya berakhir. Entah endingnya bahagia atau tidak? Aku masih belum mengetahuinya. Sejauh ini masih misteri. Chou mengatakan bahwa jika tugasnya telah selesai, maka ia akan pergi menjelajahi ruang angkasa, lalu pergi ke dimensi alternatif--atau bisa dibilang dunia parallel. Aku tak begitu yakin, apakah ia benar-benar pergi, ataukah justru tetap tinggal di bumi bersama Akira dan yang lainnya? Entahlah. Jika Chou benar-benar pergi, aku akan membuatkan cerita sekuelnya nanti. Tunggu saja! Tentu aku tidak akan bermain-main dengan ini

ChouNakamura

Hingga kini, aku masih mengingat peristiwa kita berdua jatuh bersama pada hari itu. Kata-kata yang terukir di atas tanah yang basah, dan juga bayanganmu. Angin yang datang dan pergi menerpa tubuhku, seolah menghapus sesuatu. Di dalam kesunyian malam, hanya senja saja yang telah berlalu. Kita melihat kembang api yang mekar dengan ledakan. Aku yakin, musim panas masih belum berakhir. Bagai menembus dan menghubungkan hati yang sedang gelisah, aku ingin malam ini terus berlanjut selamanya.
          
          Kembang api yang meledak, sudah mekar di malam hari. Menghilang dengan perlahan. Jangan tinggalkan aku, aku ingin terus seperti ini lebih lama lagi.

ChouNakamura

Yukine Yokomizu, adalah seorang gadis remaja SMA berusia delapan belas tahun. Ia adalah gadis pendiam, tetapi juga mengerikan, berdarah dingin seperti predator reptil. Yukine mengidap suatu penyakit psikis yang menyebabkan ia terkena gangguan mental serta memiliki keinginan untuk membunuh. Penyebabnya adalah dua tahun yang lalu, merupakan masa-masa kelamnya, di mana ia mengalami peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh beberapa teman di sekolahnya. Ayahnya, Yutaka Yokomizu mencari cara agar para pelaku dapat dihukum yang setimpal, akan tetapi usahanya sia-sia karena Yutaka terlalu gegabah. Ia terpancing emosi sehingga memukul salah seorang pelaku, yang pada akhirnya, perbuatannya harus diadili. Sementara Ibunya, Aobe Miyamoto terkena serangan jantung, kemudian berakhir meninggal.
          
          Kini Yukine hanya tinggal bersama neneknya, bernama Yoshi Yokomizu, merupakan seorang penjahit sebagai mata pencaharianya sehari-hari, serta untuk biaya sekolah Yukine. Setelah kasus kekerasan tersebut, Yukine secara gratis mendapatkan perawatan intensif psikologi anak dari pemerintah, sehingga perlahan-lahan penyakit mentalnya sedikit mereda.
          
          Akan tetapi, Yukine bertemu dengan seorang remaja laki-laki dari kelas sebelahnya bernama Ritsu Honda, laki-laki yang menyukai sesuatu yang bergenre Horror berdarah-darah. Ritsu yang sekadar bermain-main, ia mengajak Yukine menonton film tersebut, serta membaca novel dan komik bergenre Horror. Penyakit psikis yang perlahan-lahan mereda, kini perlahan muncul kembali. Secara tak sengaja, Ritsu membantu mengembalikan predator reptil di dalam diri Yukine.