Episode 23

1.1K 57 20
                                    

Gayatri dan raj menunggu kedatangan swara, 

"Hmmm,  kau tunggu dia sini.  Ibu akan ke toilet "

Gayatri pergi.  Beberapa saat kemudian swara datang menemui mereka

"Nyonya gayatri aku sangat senaaang.... "

Raj membalikan badan ketika swara datang

Swara menghentikan ucapan ketika dia melihat seseorang di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Swara menghentikan ucapan ketika dia melihat seseorang di hadapannya.  Swara terdiam,  menatap tajam orang yang dihadapannya.  Swara dan raj saling bertatapan

(Tere liye diputar) 

Tere liye, ham hain jiye, honton ko siye
Tere liye, ham hain jiye, har aansoo piye
Dil mein magar, jalte rahe, chaahat ke diye

Tere liye, tere liye
Tere liye, ham hain jiye, har aansoo piye
Tere liye, ham hain jiye, honton ko siye
Dil mein magar, jalte rahe, chaahat ke diye
Tere liye, tere liye 

Swara mengingat pertemuannya dengan sanskar,  mengingat sanskar menolongnya.  Matanya berlinang.

Swara melangkahkan kaki perlahan.... Dia menatap wajah raj dengan sendu.

Seakan tidak percaya sanskar dihadapannya.  Swara meneteskan air mata,  tangannya bergetar begitupun mulutnya.  Dia tidak kuasa menyebut nama sanskar.  Tangan swara akan menyentuh wajah raj

"Swara...  Kalian sudah bertemu " sahut gayatri membuat swara kaget dan melihat ke arahnya

Swara terdiam sejenak.  Gayatri menghampiri raj.  Swara kembali menatap raj. 

"Sanssskaaarr" lirih swara

"Sanskar siapa dia?  Ohh iya swara.  Ini putra ku raj singh "

Swara mengerutkan alisnya setelah mendengarkan penjelasan gayatri,  dia merasa tidak percaya.  Namun swara mengingat kembali satu tahun lalu dia melihat tubuh kaku sanskar dan api yang membakar tubuhnya.  Dia juga menaburkan abu tubuh sanskar disungai. 

"Raj,  dia swara maheswari.  Dia pemilik sekolah musik dan juga yayasan ini "

"Senang bertemu denganmu nyonya swara.  Kau wanita yang hebat,  kau mendirikan sekolah dan juga yayasan"

Swara hanya tersenyum.  Ponsel raj berdering dia pergi untuk mengangkatnya.  Swara memandangi dari belakang

"Swara..  Swara...  Kau baik-baik saja?"

"Ahh...  Aku baik-baik saja nyonya "

"Hmm sepertinya kau sangat lelah.  Lebih baik kau segera istirahat,  putraku raj telah menyetujui dan akan menyiapkan berkasnya"

Swara tersenyum

"Kalau begitu aku pamit,  sampai jumpa "

"Sampai jumpa "

Who Are You ?? (Proses Editing) Where stories live. Discover now