Bab 01 Kacau!

86.1K 6.9K 85
                                    

"Lo ceritain apa yang terjadi sama gue semalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo ceritain apa yang terjadi sama gue semalam."

Aku menatap Nancy. Salah satu sahabatku yang ada di diskotik semalam bersamaku. Aku kacau. Setelah kepergian pria itu, aku langsung muntah-muntah di dalam kamar mandi. Dengan sedikit tenaga yang masih tersisa aku akhirnya membersihkan diri. Dan menelepon temanku ini untuk menjemputku. Kini bukannya pulang ke rumah, ada tertahan di sini.

Shit!

Ada rapat dengan klien penting sore ini tepat pukul 3 sore. Dan sekarang aku berada di dalam ruanganku di dalam gedung lantai 15 tempat kantorku berpusat. Dengan baju yang masih bau alkohol dan asap rokok semalam. Untung saja aku menyimpan blazer di dalam mobilku. Yang kutemukan ada di basement parkiran hotel. Entah semalam aku memakai mobilku atau bagaimana sampai di hotel.

Nancy sendiri yang akhirnya meminta kunci mobil dan tidak membiarkan aku untuk mengendarainya sampai ke sini. Kupijat  pelipisku  yang masih terasa pusing.

"Gue gak tahu Kay.  Lo tiba-tiba menghilang setelah kita kembali dari lantai... Lo kan di deketin sama pria yang membuat lo mabuk kepayang."

Aku mengernyitkan keningku. Kenapa aku tidak bisa ingat apa yang terjadi semalam?

"Gue mabuk lo tahu itu. Kenapa lo gak seret gue ke kamar mandi."

Aku menatap skeptis ke arah Nancy. Sahabat dan juga asistenku ini.
"Lo kan ama si Christy.  Tapi dia pulang ama  Ridwan. Dan setelah itu gue juga ketemu sama Rico. Jadi yah..."

Nancy mengangkat bahu. Tapi kemudian mencondongkan tubuh ke arahku.

"Kalian bercinta Kan? Dia ganteng gak?"

Aku mendengus mendengar ucapan Nancy. Terlalu pusing untuk menanggapi semuanya. Bayangan pria itu dalam kepolosannya. Bagaimana angkuhnya dia dan...

"Gue ada kartu nama."

Akhirnya aku teringat  kartu nama itu. Kuambil  tasku dan mencari -cari kartu nama kecil yang diberikan pria itu.

"Nih."

Tanpa melihat aku langsung memberikan kepada Nancy. Aku tak butuh kartu namanya karena faktanya pria itu sudah tahu tubuhku dan semuanya. Bahkan dia sudah...ahhh tubuhku menggigil saat membayangkan pria itu bercinta denganku.

"Arsenna Rakasatya. Gue pernah denger nama ini."

Aku tertarik dengan gumaman Nancy. Maksudnya Apa?

Tapi ketukan di pintu membuyarkan apa yang akan aku tanyakan kepada Nancy.

"Bu, klien sudah datang di ruang meeting."

Rina, sekretarisku memberitahu. Dan sekarang saatnya bekerja. Aku tidak mau memikirkan hal remeh temeh ini. Toh aku bukan seorang perawan lagi. Aku pernah menikah, dulu. Tapi itu adalah suatu kesalahan di masa  mudaku.  Dan tidur dengan seorang pria asing bisa di kesampingkan untuk beberapa waktu. Pekerjaanku yang perlu di nomor satukan.

BEAUTIFUL MISTAKEWhere stories live. Discover now