Nightmare 109: The Hiding Game

112K 7K 544
                                        

By: PunchMeat (Translator: - Dark)

cr: DDF LINE

##

Ada sebuah permainan seru yang setiap kali aku mainkan bersama dengan ayah-ku dan suadara-ku.

Peraturannya sangat mudah, bahkan untuk gadis kecil seperti kami. Ayah berperan sebagai Orang Marah, dan kami harus bersembunyi darinya. Ia berjalan mengelilingi berbagai lantai dan mencakar dinding serta berteriak berbagai kata yang tidak di ketahui artinya. Kami harus berlari menggunakan kaki-kaki kecil kami dan menjauh dari Ayah. Beberapa malam kami memainkannya karena Ayah sangat menyukainya, tapi biasanya karena ia memiliki hari yang buruk di tempat kerja-nya.

Kami bisa menggunakan ruangan yang gelap dan pintu tersembunyi serta berbagai tempat sempit di balik dinding yang ada di seluruh bagian rumah, tapi kami tidak di perbolehkan untuk keluar ataupun bersembunyi di luar rumah. Ayah berkata bahwa akan terjadi suatu hal yang sangat buruk jika kami keluar dari rumah.

Ayah bermain dengan durasi waktu yang saaaaangat lama. Setiap kalinya, dan selagi kita masih bangun, kami bermain melewati waktu tidur kami. Setelah bermain, kami pastinya akan di marahi oleh guru karena kami tertidur di kelas, kelelahan. Kami harus tetap bermain. Kami tidak boleh di tangkap oleh Ayah.

Biasanya saat kami bermain dan aku capek berlari, aku bersembunyi di satu tempat. Aku bersembunyi di bawah ranjang atau di dalam lemari, dan saat aku mendengar suara langkah kaki ayah, aku sangat ketakutan untuk menggerakkan kakiku. Aku menutup mulutkku agar ia tidak mendengar suara nafas-ku, dan aku tidak menangis seperti biasanya. Tapi, setiap kalinya, Ayahku menemukan diriku. Langkah kakinya yang menuju ranjang dan dirinya menengok kebawah ranjang dan menemukan diriku. Saat ia menemukanku, ia menarikku keluar dan menggelitik perutku sambil berkata, "Kamu harus lebih cerdik lagi, anakku"

Suatu malam, ia bersembunyi bersama dengan kami. Kami berada di lantai atas, berpelukan dengannya, memberikan rasa sayang akan dirinya. Ayah berkata bahwa ia sedang mengalami hari yang sangat buruk di tempat kerja-nya. Ia berkata bahwa Thomas tidak menggunakan masker-nya saat asap itu menyentuh dirinya, lalu semua orang berlari. Ayah berkata bahwa kami harus tetap bersembunyi sampai temannya berkata bahwa sudah aman untuk tidak bersembunyi lagi. Lalu, setelah semuanya berakhir, Ayah akan memberikan kita sebuah es krim yang ada di kulkas.

Ayah sangat khawatir jika terjadi sesuatu yang salah di tempat kerja-nya. Ia berkata bahwa suatu hari nanti, kita akan bermain permainan ini secara nyata, dan bukan dirinya yang akan menjadi Orang Marah. Bisa saja salah satu dari teman kami atau tetangga atau Paman Joe atau Nenek yang menjadi Orang Marah. Mereka terlihat sama di luar, tapi di dalamnya... Mereka sangat marah dan tidak seperti pada umumnya.

Itulah mengapa kami harus pintar dalam hal bersembunyi. Karena, mereka tidak akan menjadi orang baik saat mereka telah menemukan kita, tidak seperti yang Ayah lakukan. Ayah berkata bahwa mereka akan Marah untuk selamanya.

###

##

#

Jika merasa bingung, silahkan baca lagi...

Tetep bingung? Jangan nyerah, baca sekali lagi...

Kalo masih aja bingung, yaudah...baca komentar yg lain, hahaha,

CreepypastaWhere stories live. Discover now