About the Girl Who Dressed in Black
[1/1] Hal yang kutahu mengenai gadis itu: dia suka warna hitam.
Đã Hoàn Thành
-
-
About the Girl Who Read Newspapers
[1/1] Dia bilang, waktunya sebentar lagi. Dia bilang, kehadiranku membuatnya ingin memiliki lebih banyak waktu. Dia bilang, dia tidak seharusnya mengenalku. Dia bilang, selamat tinggal. Dia bilang, pergi, Rai.
Đã Hoàn Thành -
About the Girl Who Took Pictures
[1/1] Kuharap, aku tidak pernah tahu isi kamera gadis itu.
Đã Hoàn Thành -
Manusia di Balik Kaca Jendela
Tahu kau hal apa yang paling tidak adil di dunia ini? Ya, itu dia. Tuhan menulis naskah komedi. Setiap orang adalah pemeran utama bagi dunianya sendiri: meronta, membuat orang lain tertawa. [KUMPULAN CERPEN] ©2017
-
Gadis yang Membutuhkan Payung ✓
❝ Tidak ada tempat dengan sebutan rumah di dunia ini, bagi Rimbi. ❞ ©hidrolisis | 2018
Đã Hoàn Thành -
Manifestasi Fajar dan Senja
[CERPEN] Fajar dan Senja, tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Mereka adalah satu walau tak pernah menyatu, bagai dua wajah dalam satu kepala. Bangkit dan terbenam oleh rotasi. Tak pernah berpisah dan tak pernah berpadu. Bahkan hingga akhir zaman di tiba di penghujung waktu, diizinkan bertegur sapa pun mereka tak ma...
Đã Hoàn Thành -
Kalau Hujan Sudah Berhenti
[1/1] "Kapan kau pergi dari situ?" tanyaku. "Kau bisa sakit." Seperti yang sudah-sudah, gadis itu menjawab, "Kalau hujan sudah berhenti."
Đã Hoàn Thành -
Gelembung Sabun
Kamu seperti gelembung sabun yang bila digenggam akan pecah musnah, tetapi bila dibiarkan akan terbang hilang. Kumpulan cerita pendek, beberapa bahkan terlalu pendek. Cocok untuk yang tidak suka komitmen, tapi suka bermain-main dengan perasaan. Selamat membaca :) (Kumpulan Flash Fiction)
Đã Hoàn Thành -
Puan, Mengapa Para Petinggi Itu Panjang Umurnya?
Wanita itu begitu lesu saat datang padaku, "Maukah Tuan membantu negeriku?" [ONESHOOT] pernah dipublish di blog pribadi: tienosaurus.wordpress.com copyright © 2015 AYUTIEN All Rights Reserved
Đã Hoàn Thành -
Es Potong dari Kota Sekedipan Mata [ONE SHOT]
[cerita pendek] Untuk kesekian kalinya tanganku meraih tengkuk leher, mengusapnya sejenak sembari berjalan melewati gerbang sekolahku yang selalu terlihat kukuh bagi orang awam lalu-lalang, yang berbisik riuh, berhenti sejenak lalu menerka-nerka seberapa megahnya kira-kira sekolah ini terlihat dari dalam. Ah, cuacanya...
Đã Hoàn Thành
