hellowinwin

Assalamu'alaikum. Hai Kak, izin promosi...kalau senggang baca ceritaku yuk dengan judul "Ketika Kita Bertemu Lagi" 
          Blurb:
          Diacara reuni SMA, Syaron dan Pirat bertemu lagi dalam keadaan yang sangat jauh berbeda dari terakhir mereka bertemu. Keduanya adalah mantan sepasang kekasih.
          Mereka bertemu lagi ketika reuni SMA sepuluh tahun kemudian. Pirat dengan hijab lebarnya serta ketaatannya kepada Allah, sementara Syaron dengan akal sehatnya yang tidak lagi mempercayai Tuhan.
          Syaron nyaris gila karena hanya Pirat satu-satunya wanita yang sejak dulu namanya bersemayam dalam dada. Lantas, apa yang harus Syaron lakukan, sementara Pirat adalah umat yang taat, sedangkan dia tidak lagi percaya hari kiamat?
          
          Genre: chicklit, romance religi, marriage life
          
          https://www.wattpad.com/story/283896531?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Windiisna&wp_originator=Zs2Fs%2BuRKyetHA0kP1DYUczmixmksJQnf57jXDW8NDhhrbPMNQv0iUnPHu2fFOgF%2FnHNtFW%2FdZGcE6XMRPGNI2gTzDJs10ZJxPehLnTrinaK3clMtXAOCw4XYscuzz4Z
          Terima kasiih

Ififah75

Ijin promosi ya kak
          
          Yuk buat kalian yang belum baca ceritaku. Bisa mampir dulu nih
          
          https://www.wattpad.com/story/296587357
          
          ~ Karya Ke - 10 ~
          
          "Ikutlah denganku" ucap Axton dan Ara mendengus pelan. 
          
          "Kau siapa ? Aku tak mengenalmu" sinis Ara.
          
          "Tetapi seluruh tubuhmu mengenalku" ucapan Axton sukses membuat wajah Ara memerah
          
          Pria itu melangkahkan kakinya mendekat dengan wajah datar dingin. Menatapnya seakan ingin membekukannya saat ini juga.
          
          "Ikutlah denganku dengan cara baik-baik. Aku tidak ingin menyakitimu" Lanjut Axton dan Ara memincingkan matanya.
          
          "Secara baik-baik ataupun tidak aku bahkan tak berniat ikut denganmu. Bisakah kau keluar sekarang, aku akan menutup toko" 
          
          "Aku bukan orang yang sabar, Cassabelle" 
          
          Ketika Ara ingin membalikkan badan tiba-tiba sebuah tarikan menarik tubuhnya. Sebuah ciuman terasa di bibirnya sebelum rasa menyengat terasa di lengannya.
          
          Sebuah bius.
          
          "Kau yang memaksaku, Cassabelle"