pamit ya

halo kakk, aku mungkin ga punya hak bilang ini, aku juga gak bisa memahami semua perasaanmu, tapi kamu gak usah sedih sama kelakuan sama oknum-oknum itu. Mereka ga punya hak buat tuntut kamu ini itu. Penulis fanfic kayak kakak gak punya kewajiban buat memenuhi ekspektasi orang2. kamu cukup memenuhi kesenanganmu aja
          
          aku yakin hampir semua penulis awalnya hanya mencoba buat share tulisannya, menyalurkan idenya.
          
          maka dari itu, menulislah untuk dirimu
          
          aku paham para readers mungkin kecewa cerita favoritnya ga update2, tapi kita gak boleh nuntut penulisnya. kita cuma reader gratisan, kita baca cerita ini GRATIS. bersyukur. nulis itu gak gampang, ada prosesnya, dan proses kreatif gak selalu linear.
          
          memangnya kenapa kalo kakaknya bikin cerita baru mengesampingkan cerita lama yg belum selesai? itu haknya. dan sejatinya ide baru memang harus segera dituangkan, kalo ditunda bisa berpotensi hilang begitu saja. mau dia lanjutin cerita lama atau engga, itu terserah penulis itu sendiri.
          
          audience gak punya hak memaksa penulis melakukan apapun dan penulis gak punya kewajiban apa2 buat nyenengin semua orang.
          
          kakak semangat yaa, jangan dengerin omongan mereka–mungkin gak pantes buatku ngomong begitu–tapi kita adalah manusia. kita punya ambang batas. gak segala hal bisa kita genggam 
          
          selama hangat, peluk jauh, semoga sembuh <3

Thor, aku baca tulisan author dan jujur rasanya ikut sesek ngeliat betapa beratnya author bertahan sendirian selama ini. Makasih udah berani buka semua perasaan itu. Itu bukan hal mudah dan keberanian author pantas dihargai.
          
          Thor, satu hal yang mau aku sampein keputusan author buat istirahat, menjauh, atau berhenti itu sama sekali bukan kelemahan. Itu bentuk perlindungan diri yang sehat. Aku bangga author memilih untuk menjaga diri author sendiri.
          
          Tapi, Thor … aku juga mau author tau sesuatu yang mungkin author tidak lihat dari sudut pandang author sendiri. Kata-kata menyakitkan dari satu orang mungkin berhasil menjatuhkan hati author, tapi di sisi lain, kalimat itu membuat ribuan pembaca yang mencintai karya author ikut kehilangan.
          
          Satu orang puas menyakiti, tapi begitu banyak yang kehilangan tulisan yang membawa mereka bahagia dan merasa ditemani.
          
          Bukan berarti author harus kembali menulis sekarang juga. Nggak. Yang aku mau cuma author menyadari bahwa keberadaan author berarti. Bahwa tulisan author pernah dan masih membuat banyak orang tersenyum dan terhibur.
          
          Dan jika suatu hari nanti, setelah luka ini sembuh, author merasa ingin menulis lagi walaupun pelan-pelan, walaupun sesedikit apa pun ... kami semua akan tetap ada untuk menyambut author. Tidak menuntut, tidak memaksa, cuma mendukung.
          
          Author tidak mengecewakan siapa pun.
          Author hanya manusia yang sedang berusaha bertahan. Dan itu sudah cukup.
          
          Semoga setelah ini hati author terasa sedikit lebih ringan. Kami sayang karya author, tapi lebih dari itu kami peduli sama orangnya, sama Author.

Sepertinya aku belum benar-benar memberikan permintaan maafku dengan baik, jadi biarkan aku menulis ini khusus untuk readers dari fanfic naruto yang aku gantungkan. Aku tidak akan menghindar lagi, akan aku katakan dengan sejujurnya apa yang aku sembunyikan hampir selama aku berada di kepenulisan fanfic, aku menulis ini bukan untuk meredamkan kekecewaan yang kalian nantikan selama hampir lima tahun, aku menulis ini untuk mengakhiri penantian yang tak ada kabar, sesungguhnya dari fanfic ini ada banyak hal yang membuat hidupku berubah, dan aku akan membukanya sekarang, pertama sekali dari awal alasanku berpindah haluan dari fanfic naruto ke boboiboy karena aku sempat mengalami ujaran kebencian, entah aku menyebutnya fans fanatic naruto atau bagaimana tapi aku mendapatkan pesan dari seseorang ya hanya satu orang yang tak terima bahwa aku terlalu melebihkan karakter di fanfic naruto. Banyak makian yang sempat terkirim padaku saat fitur pesan masih ada, itu hanya berlangsung selama tiga hari, tapi bahkan hingga hari ini aku mengingat setiap kata makiannya, aku yang saat itu masih duduk di bangku sekolah belum siap menghadapi kebencian yang terlihat jelas seperti itu, berusaha mengalihan rasa traumaku dengan menulis fanfic boboiboy, berharap kedepannya aku bisa bangkit dari trauma itu dan membereskan fanfic terakhir yang belum sempat aku tamatkan, dan ketika aku kehilangan akun pertamaku aku masih mencoba bangkit, memberi harapan pada pembaca yang masih menunggu, hingga aku menyadari aku tidak berani melanjutkannya, kalimat itu terus menjadi mimpi buruk selama aku fokus menulis fanfic boboiboy, atau melanjutkan fanfic naruto. dan ketika ada pembaca yang menagih bagaimana kelanjutan fanfic naruto aku ketakutan, padahal mereka memberi semangat, entah mengapa itu seakan menjadi boomerang bagiku yang justru semakin takut hingga pada titik aku memblokir mereka, aku tidak bermaksud membungkam kalian, pertahanan diriku yang labil akhirnya memutuskan memblokir, menghindar,

Lu bikin klarifikasi buat readers road to ninja juga percuma, lu ngeblokir mereka 

selamat malam putri pjp di sini, sudah lama tidak menggunakan nama pena ini, pertama langsung menghilang meninggalkan setiap kata pamit setelah menyelesaikan fanfic terakhirku, langsung menghapus wattpad karena berpikir sudah selesai, tapi sesuatu dalam diriku berkata aku belum memperjelas akhir perjalananku.
          Jadi biarkan aku meminta maaf, tentang aku yang pergi begitu saja, yang terlihat angkuh, yang tidak benar-benar menyelesaikan setiap fanfic , bukan hanya fanfic boboiboy, tapi juga fanfic naruto.
          Aku mengawali kecintaan menulisku lewat dua fandom ini, aku menghancurkan setiap harapan pembaca yang menungguku, tapi pada kenyataanya aku kabur, menghilang dengan cara yang buruk.
          jadi biarkan aku meluruskan semua ini, agar tak ada lagi harapan yang gugur, walau aku mengerti ini sangat terlambat.
          Bagiku menulis adalah sebuah kebahagian, aku bahagia dengan tulisanku , aku bahagia dengan vote yang kalian berikan, aku bahagia dengan komentar kalian, sampai pada satu titik aku merasa menulis fanfic tak semenyenangkan dulu.
          Entah karena kecintaanku pada fandom sudah memudar, atau karena dunia nyata terus menarikku untuk menghadapi realitas yang sebenar, dan ketika aku mulai berpaling aku masih memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan semuanya, aku merasa bingung, setiap kalimat yang biasanya aku rangkai dengan mudah, berakhir menjadi kalimat kosong .
          Aku terus memberikan harapan bukan hanya pada kalian tapi pada diriku , berpikir hari esok semangat ini akan membara kembali, berpikir aku akan menyelesaikannya, tapi hingga detik di mana aku sadar semangatku sudah padam, aku takut mengatakan kebenaran ini. Maaf atas kekecewaan yang kalian rasakan.Maka dengan ini aku mengatakan dengan jujur bahwa aku tidak bisa lagi melanjutkan fanfic yang belum selesai, dan mungkin aku hanya bisa meninggalkan akun ini sebagai bukti akan hadirku dalam dunia fanfic yang dipenuhi oleh kenangan, jadi aku undur diri, terima kasih atas hati, dan mata kalian yang mencintai setiap karyaku.

Hai? Maaf mengotori Wall ini, aku izin promosi ya. 
          |||||| Toxic Area❗❗
          
          •Kafarez Aisean Astara (BoBoiBoy Ice) 
          
          Tidak ada banyak prakata yang ingin ku sampaikan. Aku hanya ingin hubungan persaudaraan ini mengerat walau aku dan kalian dari keluarga dan kasta yang berbeda.
          
          Dengan Laut yang menjadi saksi. Semua cerita tentangku dan kalian. 
          
          —000
          
          "Bun, bunda gak bohong kan? kok bunda gak bilang dulu ke Sean?"
          
          "Buat apa bunda bilang kamu terlebih dahulu? ada gunanya juga enggak." dengan santai wanita yang di panggil 'Bunda' itu menyeruput secangkir teh hangat. 
          
          —018
          
          Seisi ruangan kini terasa sunyi. Ais menatap manik oranye Blaze dengan dalam. Begitupun sebaliknya. Anak itu berdiri dari duduknya. 
          
          Ekspresinya berganti datar. "Kenapa jadi bawa-bawa kesitu?"
          
          Blaze berdecih ringan. "Apa? Lagian emang nyatanya lo ngerasa gitu kan?" Semuanya gini dijawab oleh pertanyaan. 
          
          "Gua emang ngerasa gitu. Tapi gua nggak berusaha jelas buat kaya gitu. Lo pikir gua nggak mencoba terbuka sama kalian? Gua coba bangsat! Lo aja yang nggak ngerti!" Ucapan akhir Ais bersuara tinggi. 
          
          ||||||——
          
          https://www.wattpad.com/story/393438268?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=ceyanaxiee

Aku baru baca road to ninja author tahun ini dan baca di komen ternyata kakak lupa password terus aku langsung ke sini :( 
          
          Thor, kenapa gak dilanjut si ceritanya? Di komen banyak yang nungguin bahkan banyak pembaca baru. 
          
          Dilanjut dong, thor, kalau suatu saat author kembali nulis .... 

Hai Hai, izin promosi book baru ku yaaa 
          mwaaah ᜊ•ᴗ•ᜊ  
          
          Empat sahabat dengan dua spesies kembar yang memiliki kepribadian betolak belakang. 
          
          Menceritakan tentang Halilintar dan Gentar sebagai saudara kembar, begitu pula Taufan dan Sopan. Ceritanya berhubungan sama dunia permusikan, bagi yang tertarik bisa baca yaaa
          
          Makasih kaaakkk
          
          https://www.wattpad.com/story/397131195?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Xieeyu-o

Kak... Aku rindu:(

Misii ijin promosii! 
          *****
          Rumah? Apa yang kalian pikirkan pertama kali tentang rumah? Apakah tempat untuk berlindung dari segala bahaya dan kerasnya dunia? Atau tempat menemukan cinta yang hangat dari keluarga?
          
          Menurutku, tidak begitu. Aku memiliki keluarga, aku juga memiliki rumah, namun sayang. Mereka tak menyambutku dengan hangat, hanya saja kakakku yang selalu peduli dengan ku. Bagaimana dengan yang lain? Entahlah... Mereka seperti mengabaikan ku, membenci ku, dan ingin menyingkirkan diriku.
          
          Cerita ini ditulis sebagai ungkapan rasa sakit yang telah aku alami selama ini. Menceritakan seorang anak tengah yang kekurangan kasih sayang dan harus selalu meniru kakaknya, memberi contoh baik kepada adiknya. Hal itu membuatnya muak dan depresi.
          
          Penasaran dengan ceritanya? Simak dengan baik dan teliti!
          https://www.wattpad.com/story/386539624?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=munaisha_77