Description
Setelah beberapa kali Silva berusaha tersenyum dihadapan Arvi, tetap saja lelaki itu masih belum bisa menerima senyuman nya. Hingga akhirnya Arvi berdiri dari duduk nya dan mengeluarkan foto perempuan sedang tersenyum. Senyuman yang sangat bahagia, senyum yang tersirat tanpa adanya beban yang menahannya. Ya senyuman itu. Senyuman yang diinginkan Arvi untuk dilihatnya kembali. Mengulang semua kenangannya kembali, membuka kembali hati yang dulu sepi. "Ah ayolah. Aku hanya ingin melihat senyuman yang dulu tersirat di bibirmu, bukan senyuman terpaksa yang kau coba seperti tadi" Raut wajah Arvi berubah serius "Dan ingat. Hari ini, esok ataupun lusa aku berharap senyum itu terus mengembang di kedua pipimu. Sebab aku sangat teduh hanya dengan memandang mu" Celoteh Arvi dengan tersirat senyum kecil di bibirnya. Dan pergi meninggalkan Silva.