Description
Sekarang, aku sudah berada di depan orang asing ini. Aku tertegun amat lama. Dengan setelan celana denim hitam dipadu dengan kaus oblong longgar warna putih dia terlihat amat menyenangkan. Matanya bulat bersinar dihiasi alis tebal yang bukan buatan. Pipinya tirus tapi rahangnya tampak kokoh. Potongan rambutnya hampir sama seperti Rei-Pendek dan berwarna coklat gelap. Aku menelan ludah. Sekilas, memang dia terlihat kelaki-lakian. Tapi siluet tubuhnya,manis. "Kamu boleh duduk di sini sama saya," suara bariton kudengar keluar dari bibir tipisnya yang mungil. Dan, saat itu juga aku lupa siapa aku, lupa di mana aku. Lupa tujuanku. Aku tak bisa menolak, berusaha memaklumi dan akhirnya menyelam bersamanya. Dia adalah cinta yang sederhana, masuk dalam celah-celah kecewa yang membahagiakan. Aku hilang arah... *** Love. LR.