Description
💯COMPLETED✔ Memiliki seorang kekasih yang bertindak semau-maunya bukanlah keinginan Adina. Bahkan menjadi kekasih Angkasa bukan atas kemauannya. Pria itu gila! Memaksa Adina untuk menjadi kekasihnya. Memaksa Adina untuk melakukan apa pun yang pria itu mau. Tiba-tiba datang, tiba-tiba menghilang. Berkencan dengan wanita lain di hadapan Adina bukan masalah. Akan menjadi masalah besar jika Adina yang melakukannya. Angkasa bilang, "Perempuan ditakdirkan untuk setia terhadap satu laki-laki. Sementara laki-laki bebas untuk bersama perempuan manapun. Untuk itu kenapa poligami boleh dilakukan oleh laki-laki, bukan perempuan." Dan Adina berharap, kegilaan ini akan segera berakhir. Ia berharap keajaiban akan segera datang. Adina sangat berharap Angkasa akan membuangnya seperti pria itu membuang perempuan-perempuan yang diajaknya berkencan semalam. Namun keajaiban itu belum juga terjadi. Adina masih tetap menjadi pacar dari si pria pemaksa, Angkasa. Bahkan mereka sudah berpacaran selama 2 tahun. Namun, apa jadinya jika pria yang memiliki sifat yang sama dengan Angkasa, namun memperlakukan Adina dengan baik, tiba-tiba saja ikut masuk ke dalam hubungan mereka yang rumit. Pria itu Samudra, si duda muda beranak satu.
Prolog
