Description
Hari masih sangat pagi. Bahkan suara adzan yang berkumandang bersahutan sahutan dari menara mesjid yang ada disekitar rumahnya belum ada yang berkumandang. Cinta melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul setengah empat pagi. Namun ia tidak bisa untuk tidur lagi Cinta terbangun secara tiba-tiba dan duduk di meja riasnya. Napasnya tersengal-sengal tak beraturan. Jantungnya berdegup sangat kencang. Berkali-kali ia mengacak-acak rambutnya sambil terus memikirkan sesuatu. Apalagi jika bukan mimpi yang barusan ia alami. Sebuah mimpi yang sangat mengerikan. Tatapan matanya kian nanar manakala ia mengingat mimpi tersebut. Yang jelas, ia sangat takut dengan kejadian di dalam mimpi tersebut jika nantinya sampai menjadi kenyataan. Mimpi itu lebih menyeramkan daripada saat ia memimpikan hantu yang ingin mencekik lehernya. Juga, mimpi itu tampak lebih menakutkan daripada saat ia mengingat kejadian yang membuat nyawa seorang pria melayang dan ia dibayangi oleh rasa bersalah karenanya.
MENGHIRUP UDARA BEBAS
