Description
(PG) Kukira hidupku "sempurna", bahkan setelah Daniel ada di sisiku. Ternyata "dia" datang lagi, dengan senyuman hangat yang sama, mata coklat yang berbinar. Seakan membawaku ke masa lalu. Mungkinkah kamu ingat? Saat, "persahabatan" kita mulai tumbuh. Aku bersembunyi dari perasaanku sendiri. Asalkan aku masih bisa bersamanya, itu sudah cukup, kan? Aku berusaha keras menampakkan senyuman "palsu" itu padanya. Aku bersembunyi dari kenyataan yang menyakitkan itu. Akhirnya, ketika aku tidak bisa memilih selain "dicintai". Itulah kesalahan utamaku. Saat hatiku menyimpan sebuah "nama". Mungkin saat itulah aku terlambat mengetahui "kebenaran" yang sesungguhnya. --- Mengapa aku kembali mengharapkan kehadirannya lagi, seperti dahulu? Apakah aku mencintai orang yang salah? Apakah semua yang kita jalani ini hanyalah 'kenangan' semata? Apakah semua yang kamu lakukan selama ini hanya sebuah 'permainan' bagimu? . . . "If you wait for perfect conditions you'll never get anything done"
Almost Is Never Enough
