Tanpa judul bagian 1

Ibu Eulis Violina meninggal dunia karena digerogoti meningitis, ayahnya pemabuk dan pelaku kekerasan pada anak, usai bersekolah dia menjadi penjual koran. Kemiskinan dan berbagai permasalahan dalam hidupnya tidak memupuskan mimpinya menaklukan dunia. Dia tumbuh menjadi pebiola yang memecahkan rekor permainan biola dunia dengan kecepatan 273 Beat Permenit Dalam Waktu 49.49 Detik.

Sedangkan ayah Violina, Dasep terlibat pembunuhan keji. Ia dituntut hukuman mati oleh Jaksa, namun pengadilan negeri Bandung mengubahnya menjadi hukuman seumur hidup karena pengakuannya. Ia tidak melakukan pembelaan apa pun terhadap keputusan hakim. Ia tidak melakukan apa pun, kecuali diam dan menerima keputusan pengadilan untuknya. Terkadang, di penghujung malam, teman-teman satu selnya mendengarnya menangis, seperti binatang yang tersiksa, sendirian.