Bab.Satu

Bila aku berlari, kau mengatur langkah menghampiri. Namun di saat aku mulai lelah di dalam pelarian ini, kau mengatur langkah kencang ke arahku. Ironinya, walau dalam apa jua keadaan, dua tangan kita masih tidak berkesempatan waima sekali untuk bertautan.
Adakah ini yang dinamakan penamat untuk sebuah pertemuan?

Hit buttons Follow and Vote.Perhaps you may drop your comment there about the story. Keep support yah! :)