Description
Di sebuah negeri yang bernama Santarèva dipimpin oleh dua pilar kekuasaan-Presiden dan Perdana Menteri-segala keputusan diambil atas nama rakyat. Hukum ditegakkan, reformasi digulirkan, dan janji-janji kemakmuran dilantangkan dengan gagah di atas podium megah. Namun, di balik rapat-rapat tertutup dan senyum para pemimpin, ada benang tak kasat mata yang mengikat semua hal: ambisi. Saat rakyat dijadikan alasan, siapa yang sebenarnya diuntungkan? Dan ketika idealisme berbenturan dengan kepentingan pribadi, apakah keadilan masih punya tempat? Ini bukan sekadar cerita tentang politik. Ini bukan cerita tentang singgasana emas. Ini tentang bagaimana kekuasaan bekerja-dan bagaimana rakyat tetap menjadi nama yang selalu disebut, tapi jarang benar-benar didengar. DI BALIK SUARA RAKYAT, GEMA KEPENTINGAN BANYAK DIGAUNGKAN. -anon
KOP
