Description
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dulu, mereka hanya sepasang anak kecil yang percaya dunia bisa dijinakkan. Noa dan Rafael, berlari tanpa alas kaki di ladang Bellhaven, menertawakan langit, saling berjanji dengan suara pelan. Janji yang mereka kira akan selalu dijaga oleh waktu. Tapi waktu... kadang diam-diam menghilangkan apa yang paling ingin kita simpan. Di usia dua belas, Rafael terhempas jauh ke seberang lautan. Di usia lima belas, Noa ditinggal oleh segalanya yang ia kenal, lalu pergi ke New York, kota yang asing, tapi menjanjikan pelarian. Tahun-tahun pun berlalu. Kenangan menjadi samar, namun tak pernah benar-benar hilang. Hingga suatu musim semi, di tengah hiruk-pikuk New York, Rafael menemukannya lagi. Maison Verlaine, sebuah galeri seni yang cukup dikenal di 248 Mercer Street, SoHo. Noa, berdiri di antara foto-foto yang memantulkan bayangan hidup yang pernah mereka impikan. Untuk sekejap, mereka kembali. Dalam tawa pelan, dalam tatapan yang saling mengenal, dalam diam yang memeluk terlalu banyak sesuatu tak terucapkan. Namun musim selalu datang bergiliran. Ini bukan kisah tentang cinta yang bertahan selamanya. Ini adalah kisah tentang kehilangan yang indah, pertemuan yang manis dan pedih sekaligus, dan tentang dua orang yang saling menemukan... hanya untuk kembali melepaskan. - (baca jika penasaran) (M EDITION) ⚠️don't copy my story start: 29 03 25 end:
right from the start
