Description
Nasib seseorang tiada yang tahu selain tuhan. Itulah sekira yang bisa dipetik dari perjalanan hidup tiga orang yang masih punya hubungan darah ketika di satu malam setelah habis menggeluti tubuh bude nya, Arfan berjalan pulang ke arah rumah yang terletak kira-kira 300 meter saja dari tempat tinggal Bude Warsih. Saat melewati tikungan jalan desa tepi hutan karet yang sepi nan gelap, ia mendengar teriakan histeris perempuan menjerit minta tolong. Arfan celingukan menengok ke arah suara tadi, teriakan itu hanya sekali, namun keras melengking lalu menghilang. Karena penasaran dan berpikir tidak lazim malam hari ada teriakan perempuan di tempat terpencil seperti ini, dengan mengendap Arfan mendekati tempat di balik pepohonan dan semak yang berjibun disana. Sekira dua menit mencoba mengintip dari balik sebuah pohon besar, ia melihat sebuah mobil terparkir, samar-samar dari balik kaca mobil itu tampak sekelebat bayangan pria yang sedang melakukan kekerasan pada sesosok perempuan.