Description
Senja baru berusia sembilan belas tahun saat menikahi Raden Mas Banyu. Saat memutuskan mengakhiri masa lajang, Senja sadar bahwa posisinya tidak akan bisa lebih dari sekedar gundik bagi laki-laki itu. Status sosial mereka berjarak jauh. Jika bukan karena janji pernikahan yang sudah diatur, pastilah tidak akan mungkin orang seperti dirinya bisa bersanding dengan Banyu. Bagi standar sosial, perempuan pada usianya sudah memiliki minimal dua orang anak. Namun pernikahan Senja dengan Banyu tidak berjalan seperti seharusnya. Pernikahan mereka hambar dan terasa begitu monoton. Tidak ada pertengkaran, atau perdebatan, tidak ada degupan jantung yang membuat diri mereka saling terikat atau tertarik. Satu-satunya hal yang membuat Senja tetap bertahan pada pernikahan itu karena dia sadar, bahwa tidak ada jalan untuk keluar untuk melarikan diri dari semua aturan tradisi.